Materi Pelajaran Kimia di SMA banyak berisi
konsep-konsep yang cukup sulit untuk difahami siswa, karena menyangkut
reaksi-reaksi kimia dan hitungan-hitungan serta menyangkut konsep-konsep yang
bersifat abstrak dan dianggap oleh siswa merupakan materi yang relatif baru dan
belum pernah diperolehnya ketika di SMP. Dalam proses pembelajaran kimia di
beberapa sekolah selama ini terlihat kurang menarik, sehingga siswa merasa
jenuh dan kurang memiliki minat pada pelajaran kimia, sehingga suasana kelas
cenderung pasif, sedikit sekali siswa yang bertanya pada guru meskipun materi
yang diajarkan belum dapat dipahami. Dalam pembelajaran seperti ini mereka akan
merasa seolah-olah dipaksa untuk belajar sehingga jiwanya tertekan. Keadaan
demikian menimbulkan kejengkelan, kebosanan, sikap masa bodoh, sehingga
perhatian, minat, dan motivasi siswa dalam pembelajaran menjadi rendah. Hal ini
akan berdampak terhadap ketidaktercapaian tujuan pembelajaran kimia.
Segenap kegiatan pendidikan
atau kegiatan pembelajaran diarahkan guna mencapai tujuan pembelajaran. Siswa
yang dapat mencapai target tujuan-tujuan tersebut dapat dianggap sebagai siswa
yang berhasil. Sedangkan, apabila siswa tidak mampu mencapai tujuan-tujuan
tersebut dapat dikatakan mengalami kesulitan belajar. Untuk menandai mereka
yang mendapat hambatan pencapaian tujuan pembelajaran, maka sebelum proses
belajar dimulai, tujuan harus dirumuskan secara jelas dan operasional.
Selanjutnya, hasil belajar yang dicapai dijadikan sebagai ukuran tingkat
pencapaian tujuan tersebut. Secara statistik, berdasarkan distribusi normal,
seseorang dikatakan berhasil jika siswa telah dapat menguasai
sekurang-kurangnya 60% dari seluruh tujuan yang harus dicapai. Namun jika
menggunakan konsep pembelajaran tuntas (mastery learning) dengan menggunakan
penilaian acuan patokan, seseorang dikatakan telah berhasil dalam belajar
apabila telah menguasai standar ketuntasan minimal yang telah ditentukan
sebelumnya atau sekarang lazim disebut Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).
Sebaliknya, jika penguasaan ketuntasan di bawah kriteria minimal maka siswa
tersebut dikatakan mengalami kegagalan dalam belajar. Kedudukan siswa dalam Kelompok akan menjadi
ukuran dalam pencapaian hasil belajarnya. Siswa dikatakan mengalami kesulitan
belajar, apabila memperoleh prestasi belajar di bawah prestasi rata-rata
kelompok secara keseluruhan. Misalnya, rata-rata prestasi belajar kelompok 8,
siswa yang mendapat nilai di bawah angka 8, diperkirakan mengalami kesulitan
belajar. Dengan demikian, nilai yang dicapai seorang akan memberikan arti yang
lebih jelas setelah dibandingkan dengan prestasi yang lain dalam kelompoknya.
Dengan norma ini, guru akan dapat menandai siswa-siswa yang diperkirakan
mendapat kesulitan belajar, yaitu siswa yang mendapat prestasi di bawah
prestasi kelompok secara keseluruhan. Secara statistik, mereka yang
diperkirakan mengalami kesulitan adalah mereka yang menduduki 25 % di bawah
urutan kelompok, yang biasa disebut dengan lower group.
Menurut Arifin, dalam Rumansyah dan Irhasyuna (2001) kesulitan siswa
dalam mempelajari ilmu kimia dapat bersumber dari :
1.
Kesulitan dalam memahami istilah
Kesulitan ini timbul karena siswa hanya menghapal istilah dan tidak
memahami maksud dari istilah yang sering dipergunakan dalam pembelajaran kimia.
2.
Kesulitan dalam memahami konsep kimia
Kebanyakan kosep-konsep dalam ilmu kimia maupun materi kimia secara
keseluruhan merupakan konsep atau materi yang bersifat abstrak dan kompleks,
sehingga siswa dituntut untuk memahami konsep tersebut secara benar dan
mendalam.
3.
Kesulitan angka
Dalam mempelajari kimia tidak lepas dari perhitungan matematis, dimana
siswa dituntut trampil dalam menerapkan rumus atau operasi matematika. Namun
sering dijumpai siswa tidak memahami rumus tersebut.
Belajar tidak senantiasa berhasil, akan tetapi sering kali ada
hal-hal yang bisa menghambat kemajuan belajar. Faktor-faktor yang mempengaruhi kesulitan
belajar dikarenakan metode mengajar yang tidak sesuai, penekanan kurikulum
yang tidak cocok atau bahkan pembelajaran yang kompleks.
Permasalahan:
Sebagai Calon guru kimia, bagaimana cara atau trik dari teman-teman untuk dapat megidentifikasi dengan benar siswa yang mengalami kesulitan belajar kimia, dan bagaimana cara anda mengatasi hal tersebut?
Tugas
Bentuk Kearifan Lokal Etnokimia di Bumi Pusako Betuah Negeri Jambi
Etnokimia (ethnochemistry) adalah studi kimia dari sudut pandang budaya : Bagaimana kimia itu telah membentuk sebuah kebudayaan dan bagaimana kebudayaan turut berkonstribusi pada ilmu pengetahuan dan perubahannya. Informasi mengenai etnokimia ini dapat diperoleh salah satunya dari eksplorasi penggunaan tanaman (flora), baik sebagai pangan ataupun obat-obatan. Studi etnokimia menggabungkan pemahaman turun-temurun di masyarakat (opini) dengan ilmu sains (fakta ilmiah) mengenai efektivitas tanaman-tanaman tersebut yang dianggap berperan sebagai obat maupun bahan aditif pangan berdasarkan senyawa kimia yang terkandung dalam tanaman serta peran dari senyawa kimia tersebut. Melalui studi lebih lanjut etnokimia ini maka akan dapat memperluas pemahaman sains yang berkaitan dengan kebudayaan.
Contohnya seperti budaya nyirih yang sering dilakukan oleh orang tua jaman dulu. Manfaat dari nyirih ini seperti dapat Mengobati radang tenggorokan. Meminum air rebusan sirih juga bisa membantu memperlancar haid yang tidak teratur. Selain itu, jika anda secara rutin berkumur dengan rebusan Sirih Hijau maka bau mulut tidak sedap pun akan hilang. Dapat mengobati gigi dan gusi yang bengkak. Caranya adalah cukup kunyah daun Sirih Hijau secukupnya atau berkumur dengan menggunakan rebusan daun sirih ini. maka sakit gigi dan gusi bengkak secara berangsur-angsur akan hilang. Jika anda terkena sariawan, maka daun sirih hijau dapat dijadikan solusi yang baik untuk mengatasinya. caranya cukup kunyah daunnya atau bisa juga kumur dengan rebusannya. Ternyata didalam sirih terdapat banyak zat-zat kimia yang sangat bermanfaat loh yaitu fenil propana, minyak atsiri, hidroksikavicol, estragol, kavicol, kavibetol, allylpyrokatekol, caryophyllene, cyneole, cadinene, diastase, tanin, pati, seskuiterpena, terpennena dan gula. Semua zat itulah yang membuat sirih menjadi tanaman yang kaya manfaat dan kegunaannya karena dapat menyehatkan manusia.
2. Mengoleskan Air ludah ke luka akibat goresan
Sebenarnya cara mengobati luka dengan ludah sudah dilakukan sejak dahulu kala oleh para leluhur kita dan cara ini memang sangat manjur. Dan saya juga teringat ketika waktu saya masih kecil, ketika saya terjatuh dan tidak sengaja tergores, ibu saya menyuruh saya mengoleskan air ludah saya ke luka tersebut. Memang terkesan agak sedikit terdengar tidak masuk akal, akan tetapi hal tersebut ada penjelasan ilmiahnya.
Air ludah manusia dibagi menjadi dua jenis, yaitu:
a. Sekresi serus
Jenis air ludah yang pertama yaitu sekresi serus dengan kandungan ptyalin atau enzim yang berfungsi dalam mencerna karbohidrat yaitu pada saat kerbohidrat terpecah maka enzim ini akan berperan untuk membantu memgubah amilum menjadi glukosa yang dibutuhkan oleh tubuh.
b. Sekresi mucus
Jenis air ludah selanjutnya adalah sekresi mucus dengan kandungan mucin yang dihasilkan dari kelenjar parotis dan kandungan ini berfungsi dalam pelumasan atau untuk melindungi permukaan.
Ludah merupakan salah satu cairan yang diproduksi oleh tubuh manusia yang membantu dalam proses pencernaan makanan. Menurut penelitian yang telah dilakukan oleh para ahli, selain berguna dalam proses pencernaan tetapi ternyata ludah manusia dapat percepat penyembuhan luka. Benarkah demikian? Berikut adalah penjelasannya:
Dari penelitian yang telah dilakukan, para peneliti Belanda telah menemukan bahwa air ludah mampu menyembuhkan luka seperti teriris, karena air ludah tersebut mengandung zat histatin yaitu protein kecil yang sebelumnya berfungsi sebagai pembunuh bakteri ternyata juga dapat mempercepat penyembuhan luka.
Dari hasil penemuan yang telah dilakukan, para peneliti berharap bahwa ludah dapat memberikan harapan untuk menyembuhkan luka yang diakibatkan oleh penyakit kronis seperti diabetes dan luka bakar. Hasil penelitian itu juga telah menjawab mangapa binatang selalu menjilati luka pada tubuhnya dan luka pada area mulut mengalami proses penyembuhan yang relatif cepat.
Apakah ampuh menyembuhkan luka dengan ludah? tentu saja iya bahkan jika air ludah itu dapat diproduksi secara besar maka dapat dimungkinkan cairan ini berpotensi sebagai penyembuh luka seperti alkohol gosok dan krim antibiotik. Itulah beberapa penelitian yang menyatakan bahwa air ludah atau saliva dapat berguna dalam mempercepat proses penyembuhan luka pada kulit. Lalu apa sajakah kandungan zat yang ada didalam air ludah manusia? Berikut adalah daftar zat yang terkandung dalam air ludah:
- Air ludah mengandung zat elektrolit seperti natrium, kalsium dan kalium.
- Mengandung mukosa diantaranya adalah mukopolisakarida dan glikoprotein.
- Mengandung tiosianat yaitu zat yang dapat berfungsi sebagai antibakteri.
- Mengandung beberapa enzim yaitu amylase dan ptyalin.
- Mengandung zat histatin yang berfungsi sebagai pembunuh bakteri dan zat inilah yang menyebabkan air liur ternyata dapat menyembuhkan luka.
- Mengandung sekitar 40-50 senyawa protein yang memiliki fungsi berbeda-beda.
dengan melakukan pembelajaran yang menarik dan memberi motivasi awal bagi siswa akan pentingnya pembelajaran itu. pembelajaran yang menarik dapat dilakukan dengan menggunakan media ataupun media pembelajaran
BalasHapusseperti yang anda jabarkan itu adalah cara mengatasinya, tapi untuk cara mengidentifikasi siswa yang mengalami kesulitan belajar menurut anda bagaimana?
BalasHapusUntuk mengidentifikasi siawa yang diperkirakan mengalami masalah belajar dapat dilakukan dengan cara; analisis hasil tes belajar, tes kemampuan dasar, skala pengungkapan sikap dan kebiasaan belajar, dan observasi saat proses belajar mengajar berlangsung.
Hapus