Senin, 27 Maret 2017

Kesulitan Belajar Kimia pada Siswa SMP dan SMA



Materi Pelajaran Kimia di SMA banyak berisi konsep-konsep yang cukup sulit untuk difahami siswa, karena menyangkut reaksi-reaksi kimia dan hitungan-hitungan serta menyangkut konsep-konsep yang bersifat abstrak dan dianggap oleh siswa merupakan materi yang relatif baru dan belum pernah diperolehnya ketika di SMP. Dalam proses pembelajaran kimia di beberapa sekolah selama ini terlihat kurang menarik, sehingga siswa merasa jenuh dan kurang memiliki minat pada pelajaran kimia, sehingga suasana kelas cenderung pasif, sedikit sekali siswa yang bertanya pada guru meskipun materi yang diajarkan belum dapat dipahami. Dalam pembelajaran seperti ini mereka akan merasa seolah-olah dipaksa untuk belajar sehingga jiwanya tertekan. Keadaan demikian menimbulkan kejengkelan, kebosanan, sikap masa bodoh, sehingga perhatian, minat, dan motivasi siswa dalam pembelajaran menjadi rendah. Hal ini akan berdampak terhadap ketidaktercapaian tujuan pembelajaran kimia.

Segenap kegiatan pendidikan atau kegiatan pembelajaran diarahkan guna mencapai tujuan pembelajaran. Siswa yang dapat mencapai target tujuan-tujuan tersebut dapat dianggap sebagai siswa yang berhasil. Sedangkan, apabila siswa tidak mampu mencapai tujuan-tujuan tersebut dapat dikatakan mengalami kesulitan belajar. Untuk menandai mereka yang mendapat hambatan pencapaian tujuan pembelajaran, maka sebelum proses belajar dimulai, tujuan harus dirumuskan secara jelas dan operasional. Selanjutnya, hasil belajar yang dicapai dijadikan sebagai ukuran tingkat pencapaian tujuan tersebut. Secara statistik, berdasarkan distribusi normal, seseorang dikatakan berhasil jika siswa telah dapat menguasai sekurang-kurangnya 60% dari seluruh tujuan yang harus dicapai. Namun jika menggunakan konsep pembelajaran tuntas (mastery learning) dengan menggunakan penilaian acuan patokan, seseorang dikatakan telah berhasil dalam belajar apabila telah menguasai standar ketuntasan minimal yang telah ditentukan sebelumnya atau sekarang lazim disebut Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Sebaliknya, jika penguasaan ketuntasan di bawah kriteria minimal maka siswa tersebut dikatakan mengalami kegagalan dalam belajar. Kedudukan siswa dalam Kelompok  akan menjadi ukuran dalam pencapaian hasil belajarnya. Siswa dikatakan mengalami kesulitan belajar, apabila memperoleh prestasi belajar di bawah prestasi rata-rata kelompok secara keseluruhan. Misalnya, rata-rata prestasi belajar kelompok 8, siswa yang mendapat nilai di bawah angka 8, diperkirakan mengalami kesulitan belajar. Dengan demikian, nilai yang dicapai seorang akan memberikan arti yang lebih jelas setelah dibandingkan dengan prestasi yang lain dalam kelompoknya. Dengan norma ini, guru akan dapat menandai siswa-siswa yang diperkirakan mendapat kesulitan belajar, yaitu siswa yang mendapat prestasi di bawah prestasi kelompok secara keseluruhan. Secara statistik, mereka yang diperkirakan mengalami kesulitan adalah mereka yang menduduki 25 % di bawah urutan kelompok, yang biasa disebut dengan lower group.

Menurut Arifin, dalam Rumansyah dan Irhasyuna (2001) kesulitan siswa dalam mempelajari ilmu kimia dapat bersumber dari   :

1.      Kesulitan dalam memahami istilah
Kesulitan ini timbul karena siswa hanya menghapal istilah dan tidak memahami maksud dari istilah yang sering dipergunakan dalam pembelajaran kimia.

2.      Kesulitan dalam memahami konsep kimia
Kebanyakan kosep-konsep dalam ilmu kimia maupun materi kimia secara keseluruhan merupakan konsep atau materi yang bersifat abstrak dan kompleks, sehingga siswa dituntut untuk memahami konsep tersebut secara benar dan mendalam.

3.      Kesulitan angka
Dalam mempelajari kimia tidak lepas dari perhitungan matematis, dimana siswa dituntut trampil dalam menerapkan rumus atau operasi matematika. Namun sering dijumpai siswa tidak memahami rumus tersebut.

Belajar tidak senantiasa berhasil, akan tetapi sering kali ada hal-hal yang bisa menghambat kemajuan belajar. Faktor-faktor yang mempengaruhi kesulitan belajar dikarenakan metode mengajar yang tidak sesuai, penekanan kurikulum yang tidak cocok atau bahkan pembelajaran yang kompleks.

Permasalahan:
Sebagai Calon guru kimia, bagaimana cara atau trik dari teman-teman untuk dapat megidentifikasi dengan benar siswa yang mengalami kesulitan belajar kimia, dan bagaimana cara anda mengatasi hal tersebut?




Tugas



Bentuk Kearifan Lokal Etnokimia di Bumi Pusako Betuah Negeri Jambi


Etnokimia (ethnochemistry) adalah studi kimia dari sudut pandang budaya : Bagaimana kimia itu telah membentuk sebuah kebudayaan dan bagaimana kebudayaan turut berkonstribusi pada ilmu pengetahuan dan perubahannya. Informasi mengenai etnokimia ini dapat diperoleh salah satunya dari eksplorasi penggunaan tanaman (flora), baik sebagai pangan ataupun obat-obatan. Studi etnokimia menggabungkan pemahaman turun-temurun di masyarakat (opini) dengan ilmu sains (fakta ilmiah) mengenai efektivitas tanaman-tanaman tersebut yang dianggap berperan sebagai obat maupun bahan aditif pangan berdasarkan senyawa kimia yang terkandung dalam tanaman serta peran dari senyawa kimia tersebut. Melalui studi lebih lanjut etnokimia ini maka akan dapat memperluas pemahaman sains yang berkaitan dengan kebudayaan.

1.      Budaya nyirih
Contohnya seperti budaya nyirih yang sering dilakukan oleh orang tua jaman dulu. Manfaat dari nyirih ini seperti dapat Mengobati radang tenggorokan. Meminum air rebusan sirih juga bisa membantu memperlancar haid yang tidak teratur. Selain itu, jika anda secara rutin berkumur dengan rebusan Sirih Hijau maka bau mulut tidak sedap pun akan hilang. Dapat mengobati gigi dan gusi yang bengkak. Caranya adalah cukup kunyah daun Sirih Hijau secukupnya atau berkumur dengan menggunakan rebusan daun sirih ini. maka sakit gigi dan gusi bengkak secara berangsur-angsur akan hilang. Jika anda terkena sariawan, maka daun sirih hijau dapat dijadikan solusi yang baik untuk mengatasinya. caranya cukup kunyah daunnya atau bisa juga kumur dengan rebusannya. Ternyata didalam sirih terdapat banyak zat-zat kimia yang sangat bermanfaat loh yaitu fenil propana, minyak atsiri, hidroksikavicol, estragol, kavicol, kavibetol, allylpyrokatekol, caryophyllene, cyneole, cadinene, diastase, tanin, pati, seskuiterpena, terpennena dan gula. Semua zat itulah yang membuat sirih menjadi tanaman yang kaya manfaat dan kegunaannya karena dapat menyehatkan manusia.

2.      Mengoleskan Air ludah ke luka akibat goresan
Sebenarnya cara mengobati luka dengan ludah sudah dilakukan sejak dahulu kala oleh para leluhur kita dan cara ini memang sangat manjur. Dan saya juga teringat ketika waktu saya masih kecil, ketika saya terjatuh dan tidak sengaja tergores, ibu saya menyuruh saya mengoleskan air ludah saya ke luka tersebut. Memang terkesan agak sedikit terdengar tidak masuk akal, akan tetapi hal tersebut ada penjelasan ilmiahnya.
Air ludah manusia dibagi menjadi dua jenis, yaitu:
a.       Sekresi serus
Jenis air ludah yang pertama yaitu sekresi serus dengan kandungan ptyalin atau enzim yang berfungsi dalam mencerna karbohidrat yaitu pada saat kerbohidrat terpecah maka enzim ini akan berperan untuk membantu memgubah amilum menjadi glukosa yang dibutuhkan oleh tubuh.
b.       Sekresi mucus
Jenis air ludah selanjutnya adalah sekresi mucus dengan kandungan mucin yang dihasilkan dari kelenjar parotis dan kandungan ini berfungsi dalam pelumasan atau untuk melindungi permukaan.

Ludah merupakan salah satu cairan yang diproduksi oleh tubuh manusia yang membantu dalam proses pencernaan makanan. Menurut penelitian yang telah dilakukan oleh para ahli, selain berguna dalam proses pencernaan tetapi ternyata ludah manusia dapat percepat penyembuhan luka. Benarkah demikian? Berikut adalah penjelasannya:
Dari penelitian yang telah dilakukan, para peneliti Belanda telah menemukan bahwa air ludah mampu menyembuhkan luka seperti teriris, karena air ludah tersebut mengandung zat histatin yaitu protein kecil yang sebelumnya berfungsi sebagai pembunuh bakteri ternyata juga dapat mempercepat penyembuhan luka.

 Dari hasil penemuan yang telah dilakukan, para peneliti berharap bahwa ludah dapat memberikan harapan untuk menyembuhkan luka yang diakibatkan oleh penyakit kronis seperti diabetes dan luka bakar. Hasil penelitian itu juga telah menjawab mangapa binatang selalu menjilati luka pada tubuhnya dan luka pada area mulut mengalami proses penyembuhan yang relatif cepat.
Apakah ampuh menyembuhkan luka dengan ludah? tentu saja iya bahkan jika air ludah itu dapat diproduksi secara besar maka dapat dimungkinkan cairan ini berpotensi sebagai penyembuh luka seperti alkohol gosok dan krim antibiotik. Itulah beberapa penelitian yang menyatakan bahwa air ludah atau saliva dapat berguna dalam mempercepat proses penyembuhan luka pada kulit. Lalu apa sajakah kandungan zat yang ada didalam air ludah manusia? Berikut adalah daftar zat yang terkandung dalam air ludah:
-          Air ludah mengandung zat elektrolit seperti natrium, kalsium dan kalium.
-          Mengandung mukosa diantaranya adalah mukopolisakarida dan glikoprotein.
-          Mengandung tiosianat yaitu zat yang dapat berfungsi sebagai antibakteri.
-          Mengandung beberapa enzim yaitu amylase dan ptyalin.
-          Mengandung zat histatin yang berfungsi sebagai pembunuh bakteri dan zat inilah yang menyebabkan air liur ternyata dapat menyembuhkan luka.
-          Mengandung sekitar 40-50 senyawa protein yang memiliki fungsi berbeda-beda.






Rabu, 22 Maret 2017

Ujian Tengah Semester Workshop

NAMA                : SILVIANI ABDUL MAJID

NIM                     : RSA1C114004

KELAS                : PGMIPA-U 2014

PRODI                 : PENDIDIKAN KIMIA

MATA KULIAH  : WORKSHOP PENDIDIKAN KIMIA

DOSEN                 : Dr. SYAMSURIZAL, M.Si





JAWABAN:
1.       A. Buatlah peta konsep tentang hidrokarbon hubungkanlah antar konsep sekurang-kurangnya ada 15 konsep terkait.
Jawab:

B. Deskripsikan pemahaman saudara secara sistematis sekurang-kurangnya antar 5 konsep terkait temukan keterkaitan antar konsep
Jawab:
Senyawa Hidrokarbon  terbagi atas alkana, alkena dan alkuna. Contoh dari masing-masing kegunaan dari bagian senyawa hidrokarbon tersebut.
a.       Kegunaan alkana
                  Metana dan etana merupakan komponen utama gas alam
 Etana juga berguna sebagai refrigerant dalam sistem pendingin dua tahap untuk suhu rendah.  
Dietil eter merupakan senyawa turunan alkana yang memiliki manfaat sebagai obat bius yang diberikan melalui pernafasan

b.      Kegunaan alkena
Etena merupakan senyawa dari alkena yang memiliki rumus C2H4 yang memiliki kegunaan sebagai bahan baku pembuatan plastik polietena (PE)
Propena membentuk polipropen yang berguna sebagai bahan untuk serat, tali plastik, bahan perahu dan botol plastik
Vinilklorida yang mempunyai ikatan C rangkap 2 dapat membentuk Polivinilklorida (PVC).  

c.       Kegunaan Alkuna
Etuna (asetilena) yang sehari-hari dikenal sebagai gas karbit dihasilkan dari batu karbit yang direaksikan dengan air. Gas karbit jika dibakar akan menghasilkan suhu yang tinggi, sehingga dapat digunakan  untuk pengelasan dan pemotongan logam.

2.    Kemukakan gagasan anda bagaimana anda dapat menjelaskan suatu konsep kimia  (berikan contohnya) mulailah berturut-turut dari aspek makroskopik, mikroskopik dan simbolik , tandai ketiga sapek tersebut dalam penjelasan anda.

 Jawab:
Materi kesetimbangan, hal ini dapa dijelaskan sebagai berikut.
Pada umumnya reaksi kimia merupakan reaksi kesetimbangan, yaitu reaksi yang akan mencapai keadaan dinamis dimana laju reaksi dalam dua arah yang berlawanan adalah sama.
Gambaranmakroskopik yaitu keadaan setimbang ditandai oleh sifat makroskopik (yaitu sifat-sifat yang dapat diamati/diukur) yang konstan pada suhu tetap dalam sistem tertutup (sistem yang reaktan maupun produknya tidak ada yang meninggalkan wadah. Jadi pada keadaan setimbang tidak ada perubahan yang dapat diamati, reaksi seolah-olah berhenti. 

Gambaran mikroskopik (yaitu keadaan pada tingkat molekuler) reaksinya tetap berlangsung. Contohnya ke dalam larutan jenuh Iod (I2) di atas ditambahkan kristal I2 yang radioaktif (I2*). Beberapa saat kemudian diamati, ternyata bukan kristal saja yang radioaktif, tetapi juga larutannya. Fakta ini menunjukkan bahwa ada I2* dari kristal yang larut dan ada I2 dari larutan yang mengendap dengan kecepatan yang sama mengingat bahwa warna larutan tidak berubah.

Gambaran simbolik yaitu cara lain untuk menggambarkan keadaan setimbang. Contoh lain keadaan kesetimbangan adalah peristiwa pelarutan kristal Iod dalam air. Kristal I2 mula-mula larut membentuk larutan berwarna kuning. Makin lama warna larutan makin kecoklatan akhirnya berwarna coklat tua, sementara dalam larutan masih ada kristal I2 yang jumlahnya tetap. Warna larutan yang coklat tua tidak berubah lagi, artinya kesetimbangan telah tercapai.

3.     A. Kemukakan sekurang-kurangnya tiga faktor utama penyebab timbulnya hambatan implementasi kurikulum 2013 dalam pembelajaran kimia berikan contohnya.
Jawab:
a.       Siswa tidak terbiasa mandiri, hal ini merupakan penghambat implementasi kurikulum 2013. Ciri khas Kurikulum 2013 yaitu pembelajaran yang berpusat terhadap guru atau sering disebut dengan student center, diharapkan dapat mendorong siswa untuk terlibat secara aktif dalam membangun pengetahuan, sikap dan perilaku. Tapi siswa kesulitan dalam menerapkannya, siswa sulit untuk mengubah metode belajar mereka, mereka akan paham jika pembelajaran dilakukan dengan metode ceramah. Hal ini disebabkan karena siswa kurang dilatih sejak dulu dalam membangun atau membentuk kognitif mereka sendiri, sehingga ketika pembelajaran berbasis student center dilaksanakan, siswa pun tidak dapat mengikuti proses pembelajaran.

b.      Kurangnya Kreativitas yang dimiliki oleh guru, hal ini juga merupakan pengambat implementasi kurikulum 2013. Dimana siswa akan aktif dalam mengikuti pembelajaran jika mereka termotivasi, motivasi tersebut dapat dibangun jika guru inovatif dalam pembelajaran, guru dapat menerapkan model-model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik materi yang akan diajarakan, hal ini juga bisa dibantu dengan menggunakan media pembelajaran, seperti misalnya melakukan praktikum skala kecil di kelas. Akan tetapi guru cenderung masih menerapkan metode ceramah dalam pembelajaran, padahal metode ceramah bukan merupakan metode yang menyenangkan sehingga bisa menarik minat siswa dalam belajar,  apalagi guru tidak memvariasikan dengan metode yang lain. Hal ini juga akan membuat siswa kurang fokus dalam mengikuti pembelajaran, dan fakta dilapangan juga membuktikan siswa cenderung ribut dan kurang mengikuti pembelajaran ketika guru menjelaskan dengan metode ceramah, dan juga membuat siswa cenderung menghafal materi ketimbang memahanminya sehingga daya tahan ingatan terhadap materi tersebut akan cenderung bertahan sebentar maka siswa akan cepat lupa.

c.       Sarana dan Prasarana terbatas, yaitu keterbatasan alat dan bahan untuk praktikum, proyektor, LCD, dan sarana prasarana lainnya yang dapat menunjang dalam pembelajaran akan menghambat guru untuk mengimplementasikan pembelajaran sesuai dengan kurikulum 2013.

B. Buatlah peta konsep mata rantai hambatan-hambatan dalam implementasi K-13 pada pembelajaran kimia
Jawab:

4.       A. Jelaskan sekurang-kurangnya 3 manfaat penilaian Autentik bagi siswa
Jawab:
  •  Siswa berperan aktif dalam proses penilaian. Pada fase ini dapat mengurang rasa cemas, takut mendapatkan nilai jelek yang dapat menggganggu harga dirinya.
  • Tugas yang digunakan dalam penilaian otentik lebih menarik bagi siswa dan mencerminkan kehidupan sehari-hari siswa.
  • Penilaian autentik memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengkonstruksikan hasil belajarnya. Dengan penilaian autentik siswa diminta untuk mengkonstruksikan apa yang telah diperoleh ketika mereka dihadapkan pada situasi konkret. Dengan cara ini siswa akan menyeleksi dan menyusun jawaban berdasarkan pengetahuan yang dimiliki dan analisis situasi yang dilakukan agar jawabannya relevan dan bermakna.


B. Penerapan Penilaian Autentik pada Praktikum kimia
Jawab:
Yaitu dimana pada saat praktikum guru dapat menilai kognitif, afektif, psikomotor siswa. Dimana pada ranah kognitif, guru dapat menilai siswa dalam memahami tujuan dari praktikum yang dijalankan, siswa dapat menyelidiki penyebab hasil yang didapatkan tidak sesuai dengan teori, siswa dapat menyimpulkan hasil praktikum. Sedangkan pada ranah afektif dimana siswa dapat bekerja sama dengan baik dengan teman sekelompok, dapat bekerja dengan jujur pada saat praktikum. Sedangkan pada ranah psikomotor, guru dapat menilai keterampilan siswa dalam menggunakan alat selama praktikum berlangsung.












Senin, 20 Maret 2017

KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM (BASIC LAB SKILLS)

Laboratorium merupakan tempat melakukan praktikum, penelitian yang mendukung pembelajaran dan pengembangan keilmuan. Selain kita dituntut sebagai calon guru kimia yeng berkompetensi yang baik, kita juga dituntut sebagai calon pengelola laboratorium kimia yang baik, kita harus memiliki kemampuan atau keterampilan dasar dalam pelaksanaan praktikum kimia. Berikut Kemampuan dasar yang harus dimiliki pada saat sebelum, saat melakukan, dan setelah praktikum.
Keterampilan dasar sebelum melakukan praktikum
1.       Dapat mengetahui dasar-dasar keselamatan kerja dalam melaksanakan praktikum
2.      Mengetahui Perlengkapan wajib yang harus dikenakan oleh praktikan (Jas Lab, Masker, dan sarung tangan, kaos kaki, dll)
3.      Dapat mengetahui tindakan yang akan dilakukan jika terjadi kecelakaan yang tak disengaja pada saat praktikum
4.      Mengetahui jenis alat-alat serta fungsingya
5.      Dapat mengkalibrasi alat yang akan digunakan dalam praktikum
6.      Dapat mengetahui prinsip-prinsip dari yang dipraktikumkan
7.      Dapat membedakan bahan-bahan yang bersifat korosif atau berbahaya dan tidak
8.      Dapat menyiapkan bahan-bahan yang akan dipraktikumkan
9.      Dapat mencari atau memikirkan opsi lain yang sesuai, jika tidak terdapat alat maupun bahan untuk praktikum.
           Dapat membuat reagen

Keterampilan pada saat melakukan praktikum
1.      Memakai perlengkapan yang wajib (jas lab, sarung tangan,  masker, sepatu kets, kaos kaki, dll)
2.      Bertanggung jawab dalam pelaksanaan praktikum
3.      Dapat mengatasi kendala pada saat praktikum dengan cepat dan tepat
4.      Dapat bekerja aman dengan bahan kimia
5.      Dapat memindahkan bahan kimia cair
6.      Dapat memindahkan bahan kimia padat
7.      Mengetahui cara memanaskan larutan
8.      Dapat melakukan praktikum sesuai prosedur
9.      Bekerja sama dengan baik
       Dapat menyimpulkan dari hasil praktikum

Keterampilan setelah praktikum
1.      Membuang zat hasil praktikum sesuai dengan tingkat berbahaya atau tidak sembarangan
2.      Membersihkan alat-alat yang dipraktikumkan
3.      Menyimpan dan menata dengan rapi alat-alat yang telah digunakan ke tempat yang telah ditentukan
4.      Dapat mengatasi limbah dari praktikum
5.      Dapat mengevaluasi penggunaan  alat dan bahan praktikum
6.      Mengetahui manfaat dari praktikum

Mengapa dalam keterampilan dasar praktikum  ini, kita sebagai calon pengelola laboratorium kimia juga dituntut untuk dapat siap memikirkan atau mencari solusi atau pilihan lain ketika alat dan bahan yang akan digunakan tidak tersedia di laboratorium dengan tepat dan mengapa kita juga dituntut bisa mengatasi limbah dari setelah melakukan praktikum?







Minggu, 19 Maret 2017

Keterlaksanaan Praktikum Kimia di SMA Negeri 4 Kota Jambi




Praktikum dalam pembelajaran kimia memiliki poin yang sangat penting, karena pembelajaran kimia merupakan mata pelajaran yang  merupakan ilmu yang pada awalnya diperoleh dan dikembangkan berdasarkan percobaan (induktif) namun pada perkembangan selanjutnya kimia juga diperoleh dan dikembangkan berdasarkan teori (deduktif). Kimia adalah ilmu yang mencari jawaban atas pertanyaan apa, mengapa, dan bagaimana gejala-gejala alam yang berkaitan dengan komposisi, struktur dan sifat, perubahan, dinamika, dan energetika zat. 

Ada dua hal yang berkaitan dengan kimia yang tidak terpisahkan, yaitu kimia sebagai produk (pengetahuan kimia yang berupa fakta, konsep, prinsip, hukum, dan teori) temuan ilmuwan dan kimia sebagai proses (kerja ilmiah).  Pembelajaran kimia di SMA masih dianggap sulit oleh kebanyakan siswa, ini dikarena sifat ilmu kimia yang abstrak dan mempunyai konsep yang berjenjang. Unutuk mengatasi hal tersebut, guru kimia harus mempunyai strategi agar pembelajaran kimia dikelas menjadi mudah dimengerti oleh siswa. Ada banyak pendekatan, metode dan model pembelajaran yang dapat digunakan oleh guru yang dapat menunjang proses pembelajaran dikelas.

Dari observasi yang telah kami lakukan di SMA Negeri 4 Kota Jambi, keterlaksanaan praktikum di kelas XI semester 2 hanya pada materi asam basa, hal ini disebabkan kurang tersedianya alat dan bahan yang menunjang di sekolah tersebut. Selain dari alat dan bahan yang terbatas, penyebab lain yang menghambat keterlaksanaan praktikum di sekolah tersebut yaitu terbatasnya waktu, guru cenderung mengejar target program semester mata pelajaran yang telah di buat agar tidak tertiggal dengan yang lain. Sehingga pembelajaran hanya lebih terfokus kepada materi saja, sehingga keterlaksanaan praktikum tidak begitu diperhatikan, dan juga kurangnya motivasi dari siswa untuk melaksanakan praktikum, misalnya ketika siswa telah ditugaskan untuk mebawa bahan-bahan untuk praktikum, akan tetapi mereka tidak mematuhi dan tidak mengerjakan  tugas yang diberikan oleh guru,  dan karena guru juga terfokus oleh waktu jam pelajaran, sehingga praktikum dilewatkan. Disini lah guru harus tetap tegas, sehingga siswa tidak menyepelekan perintah guru, dan ketegasan itu dapat terbangun jika guru sendiri juga tidak menyepelekan keterlaksanaan praktikum tersebut. Waktu bukanlah hal yang sangat sulit diatasi, waktu untuk praktikum bisa digantikan dengan jam di luar jam pelajaran sekolah seperti pada sore hari, guru harus tetap  berusaha mengamati langsung siswa melakukan praktikum karena ini sangat berpengaruh terhadap nilai psikomotorik siswa, dibandingkan jika tugas praktikum di jadikan pekerjaan rumah, karena siswa belum tentu akan melakukannya karena kurangnya daya tarik siswa terhadap praktikum tersebut, dan juga mempermudah guru dalam menilai. Hal ini juga bisa menjadi peringatan bagi siswa agar siswa bisa lebih patuh dan disiplin atas tugas yang telah diberikan, sehingga siswa tidak bisa lagi menyepelekan tugas yang diberikan oleh guru karena hal ini otomatis akan mengurangi jam bermain mereka, karena sore-sore harus tetap ke sekolah untuk melaksanakan praktikum akibat dari kelalaian mereka sendiri.

Menurut teman-teman sebagai calon guru kimia masa depan, ide apa kira-kira yang bisa anda tuangkan agar materi kimia khususnya pada kelas X semester 2 selain dari larutan asam basa dapat dipraktikumkan jika masalah di sekolah tersebut alat dan bahan terbatas?

Sabtu, 18 Maret 2017

Keterlaksanaan Praktikum Kimia SMP/SMA



Pembelajaran adalah suatu proses interaktif yang berlangsung antara guru dan peserta didik atau juga antara sekelompok peserta didik dengan tujuan memperoleh pengetahuan, ketrampilan atau sikap serta memantapkan apa yang dipelajarinya itu. Pembelajaran praktikum adalah suatu metode dalam pembelajaran yang cara penyajian pelajaran, dimana siswa melakukan percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri yang dipelajari.

Pembelajaran Kimia tidak akan terpisahkan dari kegiatan praktikum. Woolnough dan Allsop (dalam Rustaman, 2003) mengemukakan empat alasan pentingnya kegiatan praktikum Kimia. Pertama, praktikum dapat membangkitkan motivasi belajar Kimia. Kedua, praktikum mengembangkan keterampilan dasar melakukan eksperimen. Ketiga, praktikum menjadi wahana belajar pendekatan ilmiah. Keempat, praktikum menunjang materi pelajaran. Keterampilan proses Kimia sendiri meliputi: mengamati, menafsirkan, mengklasifikasikan, menggunakan alat dan bahan, menerapkan konsep,merencanakan percobaan, berkomunikasi dan mengajukan pertanyaan. Arifinet al. (2003) mengemukakan bahwa metode praktikum merupakan penunjang kegiatan proses belajar untuk menemukan prinsip tertentu atau menjelaskan tentang prinsip-prinsip yang dikembangkan.

Kegiatan praktikum akan memberikan makna apabila kegiatan tersebut direncanakan dengan baik, memberi kesempatan untuk memilih prosedur alternatif, merancang eksperimen, mengumpulkan data dan menginterpretasikan data yang diperoleh. Untuk dapat melaksanakan praktikum dengan tuntutan tersebut diperlukan keterampilan berpikir atau intelektual skill. Untuk mengembangkan keterampilantersebut dalam praktikum, siswa perlu menggunakan prosedur yang logis dan strategis (Arifin et al., 2003).

Setelah kita mempelajari serta membuktikan sendiri suatu kebenaran tersebut, kita akan tahu fakta yang sebenarnya. Oleh karena itu, ada empat alasan tentang pentingnya pembelajaran praktikum :
a.Pembelajaran praktikum membangkitkan motivasi belajar, sehingga peserta didik yang termotivasi belajar akan bersungguhsungguh dalam mempelajari sesuatu.

b. Pembelajaran praktikum mengembangkan ketrampilan dasar melalui praktikum. Dalam hal ini peserta didik dilatih untuk mengembangkan kemampuan memahami konsep dengan melatih kemampuan mereka mengobservasi dengan cermat, mengukur secara akurat, menggunakan dan menangani alat secara aman merancang dan melakukannnya.

c.Praktikum menjadi wahana belajar pendekatan ilmiah. Hal ini karena dalam proses pembelajaran praktikum tidak hanya sekedar keterlibatan peserta didik saja, akan tetapi yang peran 25 langsung dari peserta didik dalam identifikasi masalah, mengumpulkan data, menganalisis serta membuat dalam laporan


d. Praktikum dapat menunjang materi pelajaran. Dalam hal ini pembelajaran praktikum memberi kesempatan bagi peserta didik untuk menemukan dan membuktikan teori. Dengan begitu, pembelajaran praktikum dapat menunjang pemahaman peserta didik terhadap materi pelajaran

Permasalahannya dalam silabus memang sudah tertera setiap jam mata pelajaran untuk setiap materi, dan itu sudah tergabung ke dalamnya untuk waktu pelaksanaan praktikum, akan tetapi guru sering kesusahan untuk megatur waktu tersebut, hal ini disebabkan karena seringnya materi tidak tuntas sesuai waktu yang ditentukan, sehingga mengakibatkan pelaksanaan praktikum terhambat dan praktikum yang seharusnya dikerjakan di sekolah menjadi pekerjaan rumah, sedangkan praktikum sangat penting untuk dapat menilai psikomotorik siswa. Dan sering kali jika di bawa ke rumah, tidak semua siswa mengerjakannya, mereka cenderung meminta hasil observasi dari teman. Bagaimana cara kita sebagai calon guru untuk mengatasi masalah tersebut?

Selasa, 14 Maret 2017

Sistem Penilaian Autentik tentang Pembelajaran Kimia di SMP dan SMA

Penilaian hasil belajar harus dilakukan dengan  baik  agar  mendapatkan informasi yang tepat dan bermanfaat dalam perbaikan proses pembelajaran. Penilaian hasil belajar yang kurang baik meng- akibatkan informasi yang didapatkan juga kurang tepat sehingga tidak tercapai tujuan pendidikan yang sesungguhnya. Penilaian berperan sebagai program penilaian proses, kemajuan belajar, dan hasil belajar peserta didik (Docktor dan Heller, 2009). Dewasa ini metode  penilaian  hasil  belajar  yang dilakukan oleh guru masih menggunakan metode penilaian dengan teknik tes saja. Metode penilaian hasil belajar dengan teknik tes  tidak  mampu mengukur semua aspek dalam belajar karena tes hanya dapat mengungkapkan kompetensi pengetahuan (Ovianti, 2013). Salah satu bentuk penilaian yang menekankan ketiga kompetensi di atas melalui sebuah penilaian yang menitik beratkan pada proses pembelajaran bukan pada hasil adalah penilaian autentik.
           
            Penilaian autentik sebagai kegiatan menilai  peserta  didik   yang  menekankan pada apa yang seharusnya dinilai, baik proses maupun hasil dengan berbagai instrumen penilaian yang disesuaikan dengan   tuntutan   kompetens (Kunandar, 2013). Tujuan dari penilaian autentik adalah untuk memberikan informasi yang valid dan akurat tentang apa yang diketahui serta dapat dilakukan oleh peserta didik (Mundilarto, 2010). Berikut adalah prinsip-prinsip umum penilaian otentik.
a.        Proses penilaian harus merupakan bagian yang tak terpisahkan dari proses pembelajaran, bukan bagian terpisah dari proses pembelajaran (a part of, not apart from, instruction)
b.       Penilaian harus mencerminkan masalah dunia nyata (real world problems), bukan masalah dunia sekolah (school work-kind of problems).
c.       Penilaian harus menggunakan berbagai ukuran, metoda dan kriteria yang sesuai dengan karakteristik dan esensi pengalaman belajar.
d.       Penilaian harus bersifat holistik yang mencakup semua aspek dari tujuan pembelajaran (kognitif, afektif, dan sensori-motorik)
-  
 Pada pelaksanaan penilaian  hendaknya tujuan penilaian diarahkan pada empat (4) hal berikut.
-  Keeping track, yaitu untuk menelusuri agar proses pembelajaran anak didik tetap sesuai dengan rencana.
- Checking-up, yaitu untuk mengecek adakah kelemahan-kelemahan yang dialami anak didik dalam proses pembelajaran.
- Finding-out, yaitu untuk mencari dan menemukan hal-hal yang menyebabkan terjadinya kelemahan dan kesalahan dalam proses pembelajaran.
-  Summing-up, yaitu untuk menyimpulkan apakah anak didik telah mencapai.

Adapun manfaat dari penilaian autentik ini adalah:
   1.   Penggunaan penilaian autentik memungkinkan dilakukannya pengukuran secara langsung terhadap kinerja pembelajar sebagai indikator capain kompetensi yang dibelajarkan. Penilaian yang hanya mengukur capaian pengetahuan yang telah dikuasai pembelajar hanya bersifat tidak langsung. Tetapi, penilaian autentik menuntut pembelajar untuk berunjuk kerja dalam situasi yang konkret dan sekaligus bermakna yang secara otomatis juga mencerminkan penguasaan dan keterampilan keilmuannnya. Unjuk kerja tersebut bersifat langsung, langsung terkait dengan konteks situasi dunia nyata dan tampilannya juga dapat diamati langsung. Hal itu lebih mencerminkan tingkat capaian pada bidang yang dipelajari. Misalnya, dalam belajar berbicara bahasa target, pembelajar tidak hanya berlatih mengucapkan lafal, memilih kata, dan menyusun kalimat, melainkan juga mempratikkannya dalam situasi konkret dan dengan topic aktual-realistik sehingga menjadi lebih bermakna.
2.      Penilaian autentik memberikan kesempatan pembelajar untuk mengkonstruksikan hasil belajarnya. Penilaian haruslah tidak sekadar meminta pembelajar mengulang apa yang telah dipelajari karena hal demikian hanyalah melatih mereka menghafal dan mengingat saja yang kurang bermakna. Dengan penilaian autentik pembelajar diminta untuk mengkonstruksikan apa yang telah diperoleh ketika mereka dihadapkan pada situasi konkret. Dengan cara ini pembelajar akan menyeleksi dan menyusun jawaban berdasarkan pengetahuan yang dimiliki dan analisis situasi yang dilakukan agar jawabannya relevan dan bermakna.
3.      Penilaian autentik memungkinkan terintegrasikannya kegiatan pengajaran, belajar, dan penilaian menjadi satu paket kegiatan yang terpadu. Dalam pembelajaran tradisional, juga model penilaian tradisional, antara kegiatan pengajaran dan penilaian merupakan sesuatu yang terpisah, atau sengaja dipisahkan. Namun, tidak demikian halnya dengan model penilaian autentik. Ketiga hal tersebut, yaitu aktivitas guru membelajarkan, siswa belajar, dan guru menilai capaian hasil belajar pembelajar, merupakan satu rangkaian yang memang sengaja didesain demikian. Ketika guru membelajarkan suatu topik dan pembelajar aktif mempelajari, penilaiannya bukan semata berupa tagihan terhadap penguasaan topik itu, melainkan pembelajar juga diminta untuk berunjuk kerja mempraktikkannya dalam sebuah situasi konkret yang sengaja diciptakan.
4.      Penilaian autentik memberi kesempatan pembelajar untuk menampilkan hasil belajarnya, unjuk kerjanya, dengan cara yang dianggap paling baik.Singkatnya, model ini memungkinkan pembelajar memilih sendiri cara, bentuk, atau tampilan yang menurutnya paling efektif. Hal itu berbeda dengan penilaian tradisional, misalnya bentuk tes pilihan ganda, yang hanya memberi satu cara untuk menjawab dan tidak menawarkan kemungkinan lain yang dapat dipilih. Jawaban pembelajar dengan model ini memang seragam, dan itu memudahkan kita mengolahnya, tetapi itu menutup kreativitas pembelajar untuk mengkreasikan jawaban atau kinerjanya. Padahal, unsur kreativitas atau kemampuan berkreasi merupakan hal esensial yang harus diusahakan ketercapaiannya dalam tujuan pembelajaran.

Dalam pembelajaran autentik, peserta didik diminta mengumpulkan  informasi dengan pendekatan saintifik, memahami aneka fenomena atau gejala dan hubungannya satu sama lain secara mendalam, serta mengaitkan apa yang dipelajari dengan dunia nyata yang luar sekolah. Di sini, guru dan peserta didik memiliki tanggung jawab atas apa yang terjadi. Peserta didik pun tahu apa yang mereka ingin pelajari, memiliki parameter waktu yang fleksibel, dan bertanggungjawab untuk tetap pada tugas. Asesmen autentik pun mendorong peserta didik mengkonstruksi, mengorganisasikan, menganalisis, mensintesis, menafsirkan, menjelaskan, dan mengevaluasi informasi untuk kemudian mengubahnya menjadi pengetahuan baru.

Permasalahan: Dari penjabaran di atas, penilaian autentik sangat penting untuk diterapkan dalam menilai hasil pembelajaran  karena dapat mendukung kemajuan belajar peserta didik , akan tetapi hanya sedikit guru yang dapat menerapkan penilaian autentik khususnya pada pembelajaran kimia. Apa saja faktor penyebab guru kesulitan dalam menerapkan penilaian autentik ini?