Senin, 29 Mei 2017

PENELITIAN TINDAKAN KELAS DALAM PEMBELAJARAN KIMIA


1.      Pengertian PTK
Banyak ahli memberikan definisi tentang penelitian tindakan kelas (PTK) berikut ini akan disajikan beberapa pengertian dan definisi PTK yang dikemukakan oleh para ahli tersebut, Standford (1970) mendefinisikan pengertian penelitian tindakan adalah ‘analysis, fact finding, conceptualization, planing, execution, more fact finding or evaluation; and then repetition of this whole circle of activities; indeed, a spiral of such circles, ('Analisis, menemukan fakta, konseptualisasi, perencanaan, pelaksanaan, menemukan fakta lebih atau evaluasi; dan kemudian pengulangan lingkaran ini seluruh kegiatan; memang, sebuah lingkaran seperti spiral). Tim proyek PGSM (1999) mendefinisikan pengertian penelitian tindakan kelas adalah suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku tindakan yang dilakukan untuk meningkatkan kemantaban rasional dari tindakan mereka dalam melaksanakan tugas, memperdalam pemahaman terhadap tindakan-tindakan yang dilakukan itu, serta memperbaiki kondisi dimana praktik pembelajaran tersebut dilakukan.


Bila digabungkan pengertian dan definisi PTK yang dikemukakan oleh para ahli di atas maka diperoleh batasan penelitian tindakan kelas sebagai sebuah proses investigasi terkendali yang berdaur ulang (bersiklus) dan bersifat reflektif mandiri, yang memiliki tujuan untuk melakukan perbaikan-perbaiakan terhadap sistem, cara kerja, proses, isi, kompetensi, atau situasi.


2.      Prosedur Pelaksanaan PTK
a.       Menyusun proposal PTK. Dalam kegiatan ini perlu dilakukan kegiatan pokok, yaitu; (1) mendeskripsikan dan menemukan masalah PTK dengan berbagai metode atau cara, (2) menentukan cara pemecahan masalah PTK dengan pendekatan, strategi, media, atau kiat tertentu, (3) memilih dan merumuskan masalah PTK baik berupa pertanyaan atau pernyataan sesuai dengan masalah dan cara pemecahannya, (4) menetapkan tujuan pelaksanaan PTK sesuai dengan masalah yang ditetapkan, (5) memilih dan menyusun persfektif, konsep, dan perbandingan yang akan mendukung dan melandasi pelaksanaan PTK, (6) menyusun siklus-siklus yang berisi rencana-rencana tindakan yang diyakini dapat memecahkan masalah-masalah yang telah dirumuskan, (7) menetapkan cara mengumpulkan data sekaligus menyusun instrumen yang diperlukan untuk menjaring data PTK, (8) menetapkan dan menyusun cara-cara analisis data PTK.
b.      Melaksanakan siklus (rencana tindakan) di dalam kelas. Dalam kegiatan ini diterapkan rencana tindakan yang telah disusun dengan variasi tertentu sesuai dengan kondisi kelas. Selama pelaksanaan tindakan dalam siklus dilakukan pula pengamatan dan refleksi. baik pelaksanaan tindakan, pengamatan maupun refleksi dapat dilakukan secara beiringan, bahkan bersamaan. Semua hal yang berkaitan dengan hal diatas perlu dikumpulkan dengan sebaik-baiknya.
c.       Menganalisis data yang telah dikumpulkan baik data tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan, maupun refleksi. Analisis data ini harus disesuaikan dengan rumusan masalah yang telah ditetapkan. Hasil analisis data ini dipaparkan sebagai hasil PTK. Setelah itu, perlu dibuat kesimpulan dan rumusan saran.
d.      Menulis laporan PTK, yang dapat dilakukan bersamaan dengan kegiatan menganalisis data. Dalam kegiatan ini pertama-tama perlu ditulis paparan hasil-hasil PTK.

Paparan hasil PTK ini disatukan dengan deskripsi masalah, rumusan masalah, tujuan, dan kajian konsep atau teoritis. Inilah laporan PTK. Dilihat dari ruang lingkup, tujuan, metode, dan prakteknya, action research dapat dianggap sebagai penelitian ilmiah micro. Action research adalah penelitian yang bersifat partisipatif dan kolaboratif. Maksudya, penelitiannya dilakukan sendiri oleh peneliti, dan diamati bersama dengan rekan-rekannya.


3.      Karakteristik PTK
Ciri-ciri PTK yang membedakan dengan penelitian lain
a.       Adanya masalah PTK dipicu oleh munculnya kesadaran pada diri guru bahwa praktik yang dilakukannya selama ini di kelas mempunyai masalah yang perlu diselesaikan. Dengan perkatan lain guru merasa bahwa ada sesuatu yang perlu diperbaiki dalam praktik pembelajaran yang dilakukannya. Contoh : Guru merasa risau karena hasil ketika latihan menunjukkan hanya 40% yang bisa menguasai penggunaan rumus matematika; Pertanyaan guru yang tidak pernah terjawab oleh sisa; Pekerjaan rumah yang tidak pernah diselesaikan.
b.      Self-refleksitive inquiry atau penelitian melalui refleksi diri. Berbeda dengan penelitian biasa yang mengumpulkan data dari lapangan atau objek atau tempat lain sebagai responden.
c.       Penelitian tindakan kelas dilakukan di dalam kelas, sehingga proses penelitian ini adalah kegiatan pembelajaran berupa perilaku guru dan siswa dalam melakukan interaksi
d.      Penelitian tindakan kelas bertujuan untuk memperbaiki pembelajaran. Perbaikan dilakukan secara bertahap dan terus menerus. Sehingga PTK dikenal adanya siklus pelaksanaan berupa pola: perencanaan-pelaksanaan-observasi- refleksi- revisi. Kunci utama PTK adalah adanya action (tindakan) yang berulang-ulang.

pPermasalahan:
   Dalam melaksanakan penilitian tindakan kelas, hasil penelitian tidak dapat digeneralisasikan karena dalam setiap PTK ini diangkat dari masalah yang berbeda-beda sesuai dengan karakteristik siswa. Jadi apa sajakah kira-kira yang akan menjadi hambatan dalam melaksanakan PTK ini dalam pembelajaran kimia dan bagaimanakah cara menanggulanginya?









Selasa, 16 Mei 2017

Diagnosis dan Tindakan Klinis Mengatasi Kesulitan Siswa yang Malas Belajar Kimia


Belajar adalah kegiatan yang dilakukan oleh seseorang agar memiliki kompetensi berupa keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan. Belajar juga dapat dipandang sebagai sebuah proses elaborasi dalam upaya pencarian makna yang dilakukan oleh individu. keinginan-keinginan yang mendorong siswa untuk belajar antara lain : memenuhi rasa ingin tahu, maju, mendapatkan simpati dari orangtua / guru / teman, memperbaiki kegagalan dan mendapatkan rasa aman bila menguasai pelajaran. Mana yang dominan keinginan itu sangat bergantung dari pribadi masing-masing siswa.

Belajar di suatu sekolah adalah suatu usaha yang berat. Ilmu yang terus berkembang tidak mungkin dapat dikuasai dengan usaha yang ringan dan singkat. Oleh karena itu sudah sewajarnya bila siswa memasuki sekolah yang baru menemui berbagai kesulitan dan masalah dalam belajar dalam mengikuti materi pelajaran. Penelitian yang  dilakukan oleh Ross L. Mooney dan Mary Alice Prince yang menghasilkan kesimpulan bahwa permasalahan pokok yang dihadapi siswa dalam belajar ada 2, yaitu : tidak tahu cara belajar yang efektif (don’t know how to study efectively) dan tidak dapat berkonsentrasi dengan baik (unable to concentrate well).

Malas belajar adalah suatu keadaan dimana seseorang enggan melakukan proses belajar baik berupa keengganan untuk aktif dalam proses pembelajaran maupun keengganan untuk memahami dan menganalisis materi pelajaran, keengganan membaca materi dan keengganan mencari solusi dari perasalahan materii pelajaran, keengganan ini dapat muncul karena konsep atau penilaian negatif tentang belajar ataupun tidak adanya inisiatif untuk melakukan kegiatan belajar.

Malas belajar pada anak secara psikologis merupakan wujud dari melemahnya kondisi mental, intelektual, fisik, dan psikis anak. Malas belajar timbul dari beberapa faktor, untuk lebih mudahnya terbagi menjadi dua faktor besar, yaitu: 1) faktor intrinsik ( dari dalam diri anak), dan 2) Faktor ekstrinsik (faktor dari luar anak).

1. Dari Dalam Diri Anak (Intrinsik).
Rasa malas untuk belajar yang timbul dari dalam diri anak dapat disebabkan karena kurang atau tidak adanya motivasi diri. Motivasi ini kemungkinan belum tumbuh dikarenakan anak belum mengetahui manfaat dari belajar atau belum ada sesuatu yang ingin dicapainya. Selain itu kelelahan dalam beraktivitas dapat berakibat menurunnya kekuatan fisik dan melemahnya kondisi psikis. Sebagai contoh, terlalu lama bermain, terlalu banyak mengikuti les ini dan les itu, terlalu banyak mengikuti ekstrakulikuler ini dan itu, atau membantu pekerjaan orangtua di rumah, merupakan faktor penyebab menurunnya kekuatan fisik pada anak. Contoh lainnya, terlalu lama menangis, marah-marah (ngambek) juga akan berpengaruh pada kondisi psikologis anak.

2. Dari Luar Anak (Ekstrinsik).
Faktor dari luar anak yang tidak kalah besar pengaruhnya terhadap kondisi anak untuk menjadi malas belajar. Hal ini terjadi karena sikap orangtua, sikap guru, sikap teman, suasan belajar dirumah dan sarana belajar.

Permasalahan:

Menurut teman-teman dari beberapa faktor yang memepengaruhi siswa malas belajar kimia tersebut, faktor manakah yang paling dominan? Dan bagaimana seharusnya kita sebagai calon guru untuk mengatasi hal tersebut?



Senin, 08 Mei 2017

TEKNIK MEMBUKA DAN MENUTUP PELAJARAN

Keterampilan membuka dan menutup pelajaran merupakan keterampilan dasar mengajar  yang harus dikuasai dan dilatihkan bagi calon guru agar dapat mencapai tujuan pembelajaran secara efektif, efisien, dan menarik. Keberhasilan pembelajaran sangat di pengaruhi oleh kemampuan guru dalam membuka dan menutup pelajaran mulai dari awal hingga akhir pelajaran.

A.    Membuka Pelajaran
Keterampilan membuka pelajaran merupakan salah satu kunci keberhasilan dari seluruh proses belajar mengajar yang akan dilalui siswa. Jika pada awal pelajaran seorang guru gagal mengondisikan mental dan menarik perhatian siswa, maka proses belajar mengajar yang dinamis tidak dapat tercapai.

1.      Orientasi
Pada awal pelajaran, tidak semua siswa memiliki kesiapan mental dan tertarik untuk mengikuti hal – hal yang akan di pelajari. Siswa yang selesai mengikuti pelajaran olahraga atau matematika kemudian berpindah ke pelajaran berikutnya seperti pembelajaran kimia. Maka kondisi pikiran dan perhatian siswa kebanyakan masih pada pelajaran yang pertama. Demikian pula selama proses pelajaran berlangsung, kesiapan mental dan perhatian pelajar belajar siswa tidak selalu tertuju pada hal – hal yang di pelajari, sehingga mempengaruhi perolehan hasil belajar siswa. proses belajar mengajar yang akan dilalui siswa. Maka dari itu pada tahp orientasi ini guru harus dapat mengalihkan perhatian siswa ke pembelajaran selanjutnya dengan cara memunculkan ide-ide positif dengan mengaitkan konsep yang dipelajari tadi ke materi kimia yang akan dibahas.

2.      Apersepsi
Dalam proses belajar mengajar, penting sekali mengintegrasikan pengetahuan baru dengan pengetahuan yang telah dimiliki siswa. Apabila guru akan menjelaskan materi baru, hendaknya dikaitkan dengan pengalaman siswa yang sudah ada, atau dengan minat kebutuhan siswa.

3.      Motivasi
Perhatian dan minat merupakan unsur penting, dalam menimbulkan motivasi. Dalam mengikuti pelajaran, ada siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi, tetapi ada juga yang bermotivasi rendah. Selama proses belajar mengajar berlangsung motivasi belajar siswa juga bisa berubah – ubah uang disebabkan oleh factor ekstrnal, seperti kondisi dan cara belajar mengajar yang menjenuhkan, seram, sulit diikuti, tidak menarik, dan sebagainya.
Siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi akan mendorong perhatian dan minatnya terkonsentrasi pada hal – hal yang harus dipelajari. Sehingga dapat mencapai tujuan belajar secara maksimal. Dengan adanya motivasi belajar yang tinggi, akan mempermudah proses belajar mengajar dalam mencapai tujuan pembelajaran yang ditetapkan.

4.      Memberi acuan atau struktur
Dalam membuka pelajaran, guru hendaknya mengemukakan secara singkat kompetensi dasar dan hal – hal yang diperlukan agar siswa mendapat gambaran yang jelas mengenai apa yang akan dipelajari dan cara – cara yang akan di tempuh dalam mempelajari materi pelajaran.

B.     Menutup Pelajaran
1.       Untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap inti pelajaran pada setiap akhir penggal kegiatan guru hendaknya melakukan peninjauan kembali tentang penguasaan siswa. Hal ini dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu merangkum dan membuat inti pelajaraan.

2.       Menilai (mengevaluasi)
-         Tanya jawab secara lisan yang dilakukan guru kepada siswa secara perorangan,kelompok atau klasikal
-         Mendemontrasikan ide baru pada situasi lain
-         Menyatakan pendapat tentang masalah yang dibahas. Dalam hal ini guru meminta siswa  memberikan pendapatnya tentang masalah yang baru saja dibahas, baik pendapat itu berupa pendapat perorangan maupun pendapat kelompok
-         Memberikan soal-soal tertulis yang dikerjakan oleh siswa secara tertulis pula

3. Tindak lanjut
ltematif lain yang dapat dilakukann guru dalam mengakhiri pembelajaran adalah dengan cara memberikan tindak lanjut (Aqib, zainal.2003). yang dimaksud dengan tindak lanjut yaitu upaya menindak  lanjuti terhadap kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan, dengan maksud untuk lebih memantapkan pemahaman siswa baik berkenaan dengan konsep-konsep yang dipelajari maupun dalam rangka mengamlikasikan pemahaman konsep terhadap pemecahan-pemecahan masalah praktis. Jika kegiatan tindak lanjut bisa berupa pekerjaan rumah(pr), megerjakan tugas-tugas tertentu (proyek), melakukan opserfasi atau pengamatan, wawan cara sederhana atau kegiatan lain atau yang sejenis.

PERMASALAHAN
Menurut teman-teman sebagai calon guru bagaimana kah pengaruh teknik membuka dan menutup pelajaran yang dilakukan oleh guru terhadap hasil belajar siswa?



Rabu, 26 April 2017

KESULITAN GURU DALAM MEMBELAJARKAN KIMIA

  Materi Pelajaran Kimia di SMA banyak berisi konsep-konsep yang cukup sulit untuk difahami siswa, karena menyangkut reaksi-reaksi kimia dan hitungan-hitungan serta menyangkut konsep-konsep yang bersifat abstrak dan dianggap oleh siswa merupakan materi yang relatif baru dan belum pernah diperolehnya ketika di SMP.

Dalam proses pembelajaran kimia di beberapa sekolah selama ini terlihat kurang menarik, sehingga siswa merasa jenuh dan kurang memiliki minat pada pelajaran kimia, sehingga suasana kelas cenderung pasif, sedikit sekali siswa yang bertanya pada guru meskipun materi yang diajarkan belum dapat dipahami. Dalam pembelajaran seperti ini mereka akan merasa seolah-olah dipaksa untuk belajar sehingga jiwanya tertekan. Keadaan demikian menimbulkan kejengkelan, kebosanan, sikap masa bodoh, sehingga perhatian, minat, dan motivasi siswa dalam pembelajaran menjadi rendah. Hal ini akan berdampak terhadap ketidaktercapaian tujuan pembelajaran kimia.

Pembelajaran kimia mencakup persoalan yang sangat luas, mulai dari kebijakan pemerintah, kompetensi guru, teknisi laboratorium, laboran, proses belajar mengajar, siswa, infrastuktur dan keterlibatan orang tua. Jika mempelajari kimia dianggap sulit, maka permasalahan ini kemungkinan besar terkait dengan komponen-komponen tersebut. Selain komponen-komponen ini, kesulitan belajar juga dapat muncul dari karakteristik materi pelajaran kimia itu sendiri yang sebagian besar konsepnya bersifat abstrak. Pemerintah telah menetapkan Standar Nasional Pendidikan seperti tertuang dalam PP. No 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) yang mencakup standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan dan standar penilaian pendidikan yang ditujukan untuk penjaminan mutu pendidikan.

Pemerintah juga telah menggariskan agar proses belajar mengajar terjadi dalam situasi pembelajaran yang berpusat pada siswa. Pemerintah sudah melakukan training-training untuk meningkatkan kompetensi guru dalam mengajar, namun setelah selesai mengikuti pelatihan tidak banyak berubah dengan berbagai alasan diantaranya fasilitas tidak mendukung, tidak cukup waktu , kurang menguasai IT (Information Technology).

PERMASALAHAN
            Menurut anda sebagai calon guru, bagaimanakah cara anda untuk dapat membelajarkan materi kimia ini sehingga siswa bisa lebih paham dengan mempertimbangkan hasil penelitian-penelitian yang telah ada?




Selasa, 11 April 2017

Model Pembelajaran Kuantum dalam Pembelajaran Kimia

Quantum Teaching dan Learning merupakan model pembelajaran yang sama-sama dikemas Bobbi DePorter yang diilhami dari konsep kepramukaan, sugestopedia, dan belajar melalui berbuat. Teaching diarahkan untuk proses pembelajaran guru saat berada di kelas, berhadapan dengan siswa, merencanakan pembelajaran, dan mengevaluasinya. Pola Teaching terangkum dalam konsep TANDUR, yakni Tumbuhkan, Alami, Namai, Demonstrasikan, Ulangi, dan Rayakan. Sementara itu, Learning merupakan konsep untuk pembelajar agar dapat menyerap fakta, konsep, prosedur, dan prinsip sebuah ilmu dengan cara cepat, menyenangkan, dan berkesan. Jadi, Teaching diperuntukkan guru dan Learning diperuntukkan siswa atau masyarakat umum sebagai pembelajar. Sebagai guru, Ibu tentunya perlu mendalami keduanya agar bisa menyerap konsep secara utuh dan terintegrasi.
A. Pengertian Quantum teaching and learning
Menurut De Porter dalam Ary Nilandari (2000:6) Quantum teaching bersandar pada konsep “Bawalah Dunia Mereka ke Dunia Kita, dan Antarkan Dunia Kita ke Dunia Mereka”. Ini adalah Asas Utama sebagai alasan dasar di balik strategi, model, dan keyakinan Quantum Teaching. Maksudnya untuk mendapatkan hak mengajar, seorang guru harus membuat jembatan autentik memasuki kehidupan murid sebagai langkah pertama. Setelah kaitan itu terbentuk bawalah mereka ke dunia kita sehingga siswa dapat membawa apa yang dipelajari ke dalam dunianya dan menerapkannya pada situasi baru
B. Prinsip-prinsip Quantum teaching
 Ada tiga macam prinsip utama yang membangun sosok pembelajaran . Ketiga prinsip utama yang dimaksud sebagai berikut
a. Prinsip utama pembelajaran berbunyi: Bawalah Dunia Mereka (Pembelajar) ke dalam Dunia Kita (Pengajar), dan Antarkan Dunia Kita (Pengajar) ke dalam Dunia Mereka (Pembelajar). Setiap bentuk interaksi dengan pembelajar, setiap rancangan kurikulum, dan setiap metode pembelajaran harus dibangun di atas prinsip utama tersebut. Prinsip tersebut menuntut pengajar untuk memasuki dunia pembelajar sebagai langkah pertama pembelajaran selain juga mengharuskan pengajar untuk membangun jembatan otentik memasuki kehidupan pembelajar. Untuk itu, pengajar dapat memanfaatkan pengalaman-pengalaman yang dimiliki pembelajar sebagai titik tolaknya. Dengan jalan ini pengajar akan mudah membelajarkan pembelajar baik dalam bentuk memimpin, mendampingi, dan memudahkan pembelajar menuju kesadaran dan ilmu yang lebih luas. Jika hal tersebut dapat dilaksanakan, maka baik pembelajar maupun pembelajar akan memperoleh pemahaman baru. Di samping berarti dunia pembelajar diperluas, hal ini juga berarti dunia pengajar diperluas. Di sinilah Dunia Kita menjadi dunia bersama pengajar dan pembelajar. Inilah dinamika pembelajaran manusia selaku pembelajar.
b. Dalam pembelajaran juga berlaku prinsip bahwa proses pembelajaran merupakan permainan orkestra simfoni. Selain memiliki lagu atau partitur. pemainan simfoni ini memiliki struktur dasar chord. Struktur dasar chord ini dapat disebut prinsip-prinsip dasar pembelajaran . Prinsip-prinsip dasar ini ada lima macam berikut ini.
1) Ketahuilah bahwa Segalanya Berbicara Dalam pembelajaran quantum, segala sesuatu mulai lingkungan pembelajaran sampai dengan bahasa tubuh pengajar, penataan ruang sampai sikap guru, mulai kertas yang dibagikan oleh pengajar sampai dengan rancangan pembelajaran, semuanya mengirim pesan tentang pembelajaran.
2) Ketahuilah bahwa Segalanya Betujuan. Semua yang terjadi dalam proses pengubahan energi menjadi cahaya mempunyai tujuan. Tidak ada kejadian yang tidak bertujuan. Baik pembelajar maupun pengajar harus menyadari bahwa kejadian yang dibuatnya selalu bertujuan.
3) Sadarilah bahwa Pengalaman Mendahului Penamaan. Proses pembelajaan paling baik terjadi ketika pembelajar telah mengalami informasi sebelum mereka memperoleh nama untuk apa yang mereka pelajari. Dikatakan demikian karena otak manusia berkembang pesat dengan adanya stimulan yang kompleks, yang selanjutnya akan menggerakkan rasa ingin tahu.
4) Akuilah Setiap Usaha yang Dilakukan dalam Pembelajaran Pembelajaran atau belajar selalu mengandung risiko besar. Dikatakan demikian karena pembelajaran berarti melangkah keluar dari kenyamanan dan kemapanan di samping berarti membongkar pengetahuan sebelumnya. Pada waktu pembelajar melakukan langkah keluar ini, mereka patut memperoleh pengakuan atas kecakapan dan kepercayaan diri mereka. Bahkan sekalipun mereka berbuat kesalahan, perlu diberi pengakuan atas usaha yang mereka lakukan.
5) Sadarilah bahwa Sesuatu yang Layak Dipelajari Layak Pula Dirayakan Segala sesuatu yang layak dipelajari oleh pembelajar sudah pasti layak pula dirayakan keberhasilannya. Perayaaan atas apa yang telah dipelajari dapat memberikan balikan mengenai kemajuan dan meningkatkan asosiasi emosi positif dengan pembelajaran.
c. Dalam pembelajaran juga berlaku prinsip bahwa pembelajaran harus berdampak bagi terbentuknya keunggulan. Dengan kata lain, pembelajaran perlu diartikan sebagai pembentukan keunggulan. Oleh karena itu, keunggulan ini bahkan telah dipandang sebagai jantung fondasi pembelajaran .
C. Kerangka Rancangan Belajar Quantum Teaching yang dikenal sebagai TANDUR
1) TUMBUHKAN. Tumbuhkan minat dengan memuaskan “Apakah Manfaat Bagiku ” (AMBAK), dan manfaatkan kehidupan pelajar. Stategi untuk melaksanakan Tumbuhkan tidak harus dengan tanya jawab, menuliskan tujuan pembelajaran dipapan tulis, melainkan dapat pula dengan penyajian gambar/media yang menarik atau lucu, isu muthakir, atau cerita pendek tentang pengalaman seseorang.
2) ALAMI. Ciptakan atau datangkan pengalaman umum yang dapat dimengerti semua pelajar.Konsep Alami mengandung pengertian bahwa dalam pembelajaran guru harus memberi pengalaman dan manfaat terhadap pengetahuan yang dibangun siswa sehingga menimbulkan hasrat alami otak untuk menjelajah.
3) NAMAI. Sediakan kata kunci, konsep, model, rumus, strategi sebuah “masukan”.
Dalam memahami konsep Namai yaitu perbedaan apa yang perlu dibuat dalam belajar? Apa yang harus guru tambahkan pada pengertian siswa? Strategi, kiat jitu, alat berpikir apa yang digunakan untuk siswa ketahui atau siswa gunakan? Strategi implementasi konsep Namai dapat menggunaka gambar susunan gambar, warna, alat Bantu, kertas tulis dan poster di dinding atau yang lainnya.
4) DEMONSTRASIKAN. Sediakan kesempatan bagi pelajar untuk ‘menunjukkan bahwa mereka tahu”. Hal ini sekaligus memberi kesempatan siswa untuk menunjukkan tingkat pemahaman terhadap materi yang dipelajari.
5) ULANGI. Tunjukkan pelajar cara-cara mengulang materi dan menegaskan , “Aku tahu dan memang tahu ini”.
6) RAYAKAN. Pengakuan untuk penyelesaian, partisipasi, dan pemerolehan keterampilan dan ilmu pengetahuan. Dengan maksud memberikan rasa rampung, untuk menghormati usaha, ketekunan, dan kesusksesan yang akhirnya memberikan rasa kepuasan dan kegembiraan. Dengan kondisi akhir siswa yang senang maka akan menimbulkan kegairahan siswa dalam belajar lehi lanjut.

Permasalahan:

Menurut teman-teman jika model pembelajaran kuantum ini diterapkan pada pembelajaran kimia, materi yang manakah yang cocok dan berikan alasannya?


Tugas

Quantum jika diaplikasikan pada rumus Kimia Fisik yang diturunkan oleh albert Einsten E = mc2 , E = mc2 merupakan sebuah rumus yang sering dikenal dan sangat penting dalam menjelaskan persamaan nilai antara energi(E) dan massa (m), yang disetarakan secara langsung melalui konstanta kuadrat laju cahaya dalam vakum ( c2), yang mana:
E = energi (J)
m = massa (kg)
c2 = kecepatan cahaya (m.s-1)
Pada Quantum Teaching Learning, rumus energi dapat dihubungkan dalam proses pembelajaran, seperti:
E   = Semangat/motivasi
m  = segala sesuatu yang berhubungan dengan fisik (siswa)
c2 = interaksi siswa dengan sumber belajar dan lingkungan yang dikuadratkan

Pada model pembelajaran Quantum Teaching Learning ini dapat merubah sesuatu yang tidak dipahami siswa menjadi paham. E juga dapat diartikan sebagai kebenaran sebagai keinginan untuk berubah.

·       PRINSIP QTL :
Everything is speak
Everything is on purpose
Experience before label
A knowledge every effort
If it’s worth learning it’s worth celebrating

·       8 Kunci dari Excellent :
·         Integritas
·         kegagalan adalah awal dari keberhasilan
·         berbicara dengan ramah, jujur, dan ramah
·         membuat sesuatu yang luar biasa
·         komitmen
·         ownership (bertanggung jawab atas apa yang dilakukan
·         flexibility
·         balance (seimbang)

·       Value Relatioship :
Nilai hubungan seseorang itu ada 4 kategori, yaitu :
*      small me, small you
*      small me, big you
*      big me, smal you
*      big me, big you

Makna dari suatu istilah Big Me Big You dalam berhubungan dengan orang lain dalam kehidupan sangat dianjurkan untuk di terapkan karena makna Big Me Big You membantu kita dalam bersikap dengan orang lain, kita dapat menyetarakan diri kita dengan orang lain. Istilah Big Me Big You ini membantu kita untuk tidak merasa rendah diri terhadap orang lain. Upaya yang dapat kita lakukan yaitu bekerja keras untuk mencapai target yang kita inginkan. Begitupun sebaliknya istilah Big Me Big You ini membantu mengontrol diri kita agar tidak sombong dan memandang rendah orang lain, kita dapat membantu teman yang lain memotivasi mereka agar ingin bekerja keras untuk mencapai target mereka. sehingga  kita bisa sama-sama memposisikan diri bahwa kita setara dengan orang lain yang jauh lebih baik.

Ketika kita terbiasa menerapkan istilah Big me Big You dalam diri, maka kita akan selalu ingat bahwa “ Saya bisa, dan Saya yakin dia juga akan bisa – Dia bisa, maka saya harus Bisa”.





Selasa, 04 April 2017

Inovasi dalam Pembelajaran Kimia

Menurut kamus bahasa Indonesia kata “inovasi” mengandung arti pengenalan hal-hal yang baru atau pembaharuan”. Inovasi juga berarti penemuan baru yang berbeda dari yang sudah ada atau yang sudah dikenal sebelumnya (gagasan, metode, atau alat). Jadi pembelajaran inovatif dapat diartikan sebuah pembelajaran yang menggunakan strategi/metode baru yang dihasilkan dari penemuannya sendiri atau menerapkan metode baru yang ditemukan oleh para pakar dan didesain sedemikian rupa sehingga dapat menciptakan pembelajaran yang kondusif. Inovasi pembelajaran merupakan penemuan baru dalam interaksi antara pendidik dan peserta didik, sehingga dalam proses pembelajaran akan tercipta suasana yang menyenangkan dan proses serta penyaluran ilmu dari pendidik kepada peserta didik dapat berjalan secara optimal. Inovasi pembelajaran sangat diperlukan agar siswa tidak bosan untuk belajar dan mengembangkan kemampuan serta bakat yang mereka miliki. Hal ini juga digunakan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa. Inovasi yang dilakukan juga berguna agar tujuan pembelajaran tercapai lebih optimal. Kebanyakan siswa kebanyakan siswa akan mulai bosan untuk belajar ketika guru atau pengajar menggunakan metode yang sama dan mononton.
Inovasi pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa sangat perlu dilakukan terutama dalam upaya mendorong pergeseran pembelajaran dari pembelajaran konvensional kepada pembelajaran mandiri dan terstruktur yang dapat meningkatkan penguasaan siswa di dalam konsep ilmu dan sekaligus membuat kesan pembelajaran semakin lama dapat diingat oleh siswa. Inovasi dalam pendidikan sering dihubungkan dengan pembaharuan yang berasal dari hasil pemikiran kreatif, temuan dan modifikasi yang memuat ide dan metode yang dipergunakan untuk mengatasi suatu permasalahan pendidikan. Inovasi pendidikan juga termasuk suatu rencana atau pola yang dapat dipergunakan untuk membangun bahan instruksional pembelajaran di dalam kelas atau di luar kelas, termasuk diantaranya adalah buku ajar. Dengan demikian, inovasi pembelajaran di dalam buku ajar sangat mendesak diimplementasikan agar penyampaian materi menjadi terfokus dan dapat mendukung pencapaian kompetensi siswa dalam belajar.
Inovasi Pembelajaran Kimia diintegrasikan di dalam buku ajar Kimia SMA/MA terutama untuk menjadikan pembaca buku lebih mudah memahami dan mengerti konsep materi kimia yang abstrak dan kompleks menjadi bahan yang nyata dan lebih sederhana. Inovasi pembelajaran kimia adalah suatu pendekatan pengajaran meliputi strategi, metode dan prinsip pengajaran yang dipergunakan dalam pembelajaran kimia di SMA/MA. Inovasi pembelajaran kimia juga mengalami perkembangan sejalan dengan kemajuan dan perkembangan teknologi. Melalui inovasi maka pembelajaran yang ada dikembangkan dan ditingkatkan untuk melahirkan pembelajaran baru yang menarik. Beberapa inovasi pembelajaran yang telah berhasil dipergunakan dalam pembelajaran kimia diantaranya adalah
1.      innovasi pembelajaran menggunakan kegiatan laboratorium dan non laboratorium,
2.      innovasi pembelajaran menggunakan media, dan
3.       innovasi pembelajaran berbasis teknologi informasi.

Permasalahan
Inovasi dalam pembelajaran kimia sangat penting karena dapat meningkatkan hasil belajar siswa, akan tetapi inovasi yang akan kita tuangkan dalam pembelajaran juga harus cocok dengan karakteristik materi yang diajarkan, karena jika tidak maka tidak akan terjadi perubahan yang signifikan terhadap hasil belajar peserta didik. Menurut anda sebagai calon guru bagaimana trik anda dalam memilih inovasi yang bisa berupa media, model, dan lain sebagainya itu untuk materi yang kimia yang akan anda ajarkan yang tentunya harus sesuai, jika di sekolah yang anda tuju penuh dengan keterbatasan sarana maupun prasarana?












Senin, 27 Maret 2017

Kesulitan Belajar Kimia pada Siswa SMP dan SMA



Materi Pelajaran Kimia di SMA banyak berisi konsep-konsep yang cukup sulit untuk difahami siswa, karena menyangkut reaksi-reaksi kimia dan hitungan-hitungan serta menyangkut konsep-konsep yang bersifat abstrak dan dianggap oleh siswa merupakan materi yang relatif baru dan belum pernah diperolehnya ketika di SMP. Dalam proses pembelajaran kimia di beberapa sekolah selama ini terlihat kurang menarik, sehingga siswa merasa jenuh dan kurang memiliki minat pada pelajaran kimia, sehingga suasana kelas cenderung pasif, sedikit sekali siswa yang bertanya pada guru meskipun materi yang diajarkan belum dapat dipahami. Dalam pembelajaran seperti ini mereka akan merasa seolah-olah dipaksa untuk belajar sehingga jiwanya tertekan. Keadaan demikian menimbulkan kejengkelan, kebosanan, sikap masa bodoh, sehingga perhatian, minat, dan motivasi siswa dalam pembelajaran menjadi rendah. Hal ini akan berdampak terhadap ketidaktercapaian tujuan pembelajaran kimia.

Segenap kegiatan pendidikan atau kegiatan pembelajaran diarahkan guna mencapai tujuan pembelajaran. Siswa yang dapat mencapai target tujuan-tujuan tersebut dapat dianggap sebagai siswa yang berhasil. Sedangkan, apabila siswa tidak mampu mencapai tujuan-tujuan tersebut dapat dikatakan mengalami kesulitan belajar. Untuk menandai mereka yang mendapat hambatan pencapaian tujuan pembelajaran, maka sebelum proses belajar dimulai, tujuan harus dirumuskan secara jelas dan operasional. Selanjutnya, hasil belajar yang dicapai dijadikan sebagai ukuran tingkat pencapaian tujuan tersebut. Secara statistik, berdasarkan distribusi normal, seseorang dikatakan berhasil jika siswa telah dapat menguasai sekurang-kurangnya 60% dari seluruh tujuan yang harus dicapai. Namun jika menggunakan konsep pembelajaran tuntas (mastery learning) dengan menggunakan penilaian acuan patokan, seseorang dikatakan telah berhasil dalam belajar apabila telah menguasai standar ketuntasan minimal yang telah ditentukan sebelumnya atau sekarang lazim disebut Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Sebaliknya, jika penguasaan ketuntasan di bawah kriteria minimal maka siswa tersebut dikatakan mengalami kegagalan dalam belajar. Kedudukan siswa dalam Kelompok  akan menjadi ukuran dalam pencapaian hasil belajarnya. Siswa dikatakan mengalami kesulitan belajar, apabila memperoleh prestasi belajar di bawah prestasi rata-rata kelompok secara keseluruhan. Misalnya, rata-rata prestasi belajar kelompok 8, siswa yang mendapat nilai di bawah angka 8, diperkirakan mengalami kesulitan belajar. Dengan demikian, nilai yang dicapai seorang akan memberikan arti yang lebih jelas setelah dibandingkan dengan prestasi yang lain dalam kelompoknya. Dengan norma ini, guru akan dapat menandai siswa-siswa yang diperkirakan mendapat kesulitan belajar, yaitu siswa yang mendapat prestasi di bawah prestasi kelompok secara keseluruhan. Secara statistik, mereka yang diperkirakan mengalami kesulitan adalah mereka yang menduduki 25 % di bawah urutan kelompok, yang biasa disebut dengan lower group.

Menurut Arifin, dalam Rumansyah dan Irhasyuna (2001) kesulitan siswa dalam mempelajari ilmu kimia dapat bersumber dari   :

1.      Kesulitan dalam memahami istilah
Kesulitan ini timbul karena siswa hanya menghapal istilah dan tidak memahami maksud dari istilah yang sering dipergunakan dalam pembelajaran kimia.

2.      Kesulitan dalam memahami konsep kimia
Kebanyakan kosep-konsep dalam ilmu kimia maupun materi kimia secara keseluruhan merupakan konsep atau materi yang bersifat abstrak dan kompleks, sehingga siswa dituntut untuk memahami konsep tersebut secara benar dan mendalam.

3.      Kesulitan angka
Dalam mempelajari kimia tidak lepas dari perhitungan matematis, dimana siswa dituntut trampil dalam menerapkan rumus atau operasi matematika. Namun sering dijumpai siswa tidak memahami rumus tersebut.

Belajar tidak senantiasa berhasil, akan tetapi sering kali ada hal-hal yang bisa menghambat kemajuan belajar. Faktor-faktor yang mempengaruhi kesulitan belajar dikarenakan metode mengajar yang tidak sesuai, penekanan kurikulum yang tidak cocok atau bahkan pembelajaran yang kompleks.

Permasalahan:
Sebagai Calon guru kimia, bagaimana cara atau trik dari teman-teman untuk dapat megidentifikasi dengan benar siswa yang mengalami kesulitan belajar kimia, dan bagaimana cara anda mengatasi hal tersebut?




Tugas



Bentuk Kearifan Lokal Etnokimia di Bumi Pusako Betuah Negeri Jambi


Etnokimia (ethnochemistry) adalah studi kimia dari sudut pandang budaya : Bagaimana kimia itu telah membentuk sebuah kebudayaan dan bagaimana kebudayaan turut berkonstribusi pada ilmu pengetahuan dan perubahannya. Informasi mengenai etnokimia ini dapat diperoleh salah satunya dari eksplorasi penggunaan tanaman (flora), baik sebagai pangan ataupun obat-obatan. Studi etnokimia menggabungkan pemahaman turun-temurun di masyarakat (opini) dengan ilmu sains (fakta ilmiah) mengenai efektivitas tanaman-tanaman tersebut yang dianggap berperan sebagai obat maupun bahan aditif pangan berdasarkan senyawa kimia yang terkandung dalam tanaman serta peran dari senyawa kimia tersebut. Melalui studi lebih lanjut etnokimia ini maka akan dapat memperluas pemahaman sains yang berkaitan dengan kebudayaan.

1.      Budaya nyirih
Contohnya seperti budaya nyirih yang sering dilakukan oleh orang tua jaman dulu. Manfaat dari nyirih ini seperti dapat Mengobati radang tenggorokan. Meminum air rebusan sirih juga bisa membantu memperlancar haid yang tidak teratur. Selain itu, jika anda secara rutin berkumur dengan rebusan Sirih Hijau maka bau mulut tidak sedap pun akan hilang. Dapat mengobati gigi dan gusi yang bengkak. Caranya adalah cukup kunyah daun Sirih Hijau secukupnya atau berkumur dengan menggunakan rebusan daun sirih ini. maka sakit gigi dan gusi bengkak secara berangsur-angsur akan hilang. Jika anda terkena sariawan, maka daun sirih hijau dapat dijadikan solusi yang baik untuk mengatasinya. caranya cukup kunyah daunnya atau bisa juga kumur dengan rebusannya. Ternyata didalam sirih terdapat banyak zat-zat kimia yang sangat bermanfaat loh yaitu fenil propana, minyak atsiri, hidroksikavicol, estragol, kavicol, kavibetol, allylpyrokatekol, caryophyllene, cyneole, cadinene, diastase, tanin, pati, seskuiterpena, terpennena dan gula. Semua zat itulah yang membuat sirih menjadi tanaman yang kaya manfaat dan kegunaannya karena dapat menyehatkan manusia.

2.      Mengoleskan Air ludah ke luka akibat goresan
Sebenarnya cara mengobati luka dengan ludah sudah dilakukan sejak dahulu kala oleh para leluhur kita dan cara ini memang sangat manjur. Dan saya juga teringat ketika waktu saya masih kecil, ketika saya terjatuh dan tidak sengaja tergores, ibu saya menyuruh saya mengoleskan air ludah saya ke luka tersebut. Memang terkesan agak sedikit terdengar tidak masuk akal, akan tetapi hal tersebut ada penjelasan ilmiahnya.
Air ludah manusia dibagi menjadi dua jenis, yaitu:
a.       Sekresi serus
Jenis air ludah yang pertama yaitu sekresi serus dengan kandungan ptyalin atau enzim yang berfungsi dalam mencerna karbohidrat yaitu pada saat kerbohidrat terpecah maka enzim ini akan berperan untuk membantu memgubah amilum menjadi glukosa yang dibutuhkan oleh tubuh.
b.       Sekresi mucus
Jenis air ludah selanjutnya adalah sekresi mucus dengan kandungan mucin yang dihasilkan dari kelenjar parotis dan kandungan ini berfungsi dalam pelumasan atau untuk melindungi permukaan.

Ludah merupakan salah satu cairan yang diproduksi oleh tubuh manusia yang membantu dalam proses pencernaan makanan. Menurut penelitian yang telah dilakukan oleh para ahli, selain berguna dalam proses pencernaan tetapi ternyata ludah manusia dapat percepat penyembuhan luka. Benarkah demikian? Berikut adalah penjelasannya:
Dari penelitian yang telah dilakukan, para peneliti Belanda telah menemukan bahwa air ludah mampu menyembuhkan luka seperti teriris, karena air ludah tersebut mengandung zat histatin yaitu protein kecil yang sebelumnya berfungsi sebagai pembunuh bakteri ternyata juga dapat mempercepat penyembuhan luka.

 Dari hasil penemuan yang telah dilakukan, para peneliti berharap bahwa ludah dapat memberikan harapan untuk menyembuhkan luka yang diakibatkan oleh penyakit kronis seperti diabetes dan luka bakar. Hasil penelitian itu juga telah menjawab mangapa binatang selalu menjilati luka pada tubuhnya dan luka pada area mulut mengalami proses penyembuhan yang relatif cepat.
Apakah ampuh menyembuhkan luka dengan ludah? tentu saja iya bahkan jika air ludah itu dapat diproduksi secara besar maka dapat dimungkinkan cairan ini berpotensi sebagai penyembuh luka seperti alkohol gosok dan krim antibiotik. Itulah beberapa penelitian yang menyatakan bahwa air ludah atau saliva dapat berguna dalam mempercepat proses penyembuhan luka pada kulit. Lalu apa sajakah kandungan zat yang ada didalam air ludah manusia? Berikut adalah daftar zat yang terkandung dalam air ludah:
-          Air ludah mengandung zat elektrolit seperti natrium, kalsium dan kalium.
-          Mengandung mukosa diantaranya adalah mukopolisakarida dan glikoprotein.
-          Mengandung tiosianat yaitu zat yang dapat berfungsi sebagai antibakteri.
-          Mengandung beberapa enzim yaitu amylase dan ptyalin.
-          Mengandung zat histatin yang berfungsi sebagai pembunuh bakteri dan zat inilah yang menyebabkan air liur ternyata dapat menyembuhkan luka.
-          Mengandung sekitar 40-50 senyawa protein yang memiliki fungsi berbeda-beda.