Belajar adalah kegiatan yang dilakukan oleh seseorang agar memiliki kompetensi berupa keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan. Belajar juga dapat dipandang sebagai sebuah proses elaborasi dalam upaya pencarian makna yang dilakukan oleh individu. keinginan-keinginan yang mendorong siswa untuk belajar antara lain : memenuhi rasa ingin tahu, maju, mendapatkan simpati dari orangtua / guru / teman, memperbaiki kegagalan dan mendapatkan rasa aman bila menguasai pelajaran. Mana yang dominan keinginan itu sangat bergantung dari pribadi masing-masing siswa.
Belajar di suatu sekolah adalah suatu usaha yang berat. Ilmu yang terus berkembang tidak mungkin dapat dikuasai dengan usaha yang ringan dan singkat. Oleh karena itu sudah sewajarnya bila siswa memasuki sekolah yang baru menemui berbagai kesulitan dan masalah dalam belajar dalam mengikuti materi pelajaran. Penelitian yang dilakukan oleh Ross L. Mooney dan Mary Alice Prince yang menghasilkan kesimpulan bahwa permasalahan pokok yang dihadapi siswa dalam belajar ada 2, yaitu : tidak tahu cara belajar yang efektif (don’t know how to study efectively) dan tidak dapat berkonsentrasi dengan baik (unable to concentrate well).
Malas belajar adalah suatu keadaan dimana seseorang enggan melakukan proses belajar baik berupa keengganan untuk aktif dalam proses pembelajaran maupun keengganan untuk memahami dan menganalisis materi pelajaran, keengganan membaca materi dan keengganan mencari solusi dari perasalahan materii pelajaran, keengganan ini dapat muncul karena konsep atau penilaian negatif tentang belajar ataupun tidak adanya inisiatif untuk melakukan kegiatan belajar.
Malas belajar pada anak secara psikologis merupakan wujud dari melemahnya kondisi mental, intelektual, fisik, dan psikis anak. Malas belajar timbul dari beberapa faktor, untuk lebih mudahnya terbagi menjadi dua faktor besar, yaitu: 1) faktor intrinsik ( dari dalam diri anak), dan 2) Faktor ekstrinsik (faktor dari luar anak).
1. Dari Dalam Diri Anak (Intrinsik).
Rasa malas untuk belajar yang timbul dari dalam diri anak dapat disebabkan karena kurang atau tidak adanya motivasi diri. Motivasi ini kemungkinan belum tumbuh dikarenakan anak belum mengetahui manfaat dari belajar atau belum ada sesuatu yang ingin dicapainya. Selain itu kelelahan dalam beraktivitas dapat berakibat menurunnya kekuatan fisik dan melemahnya kondisi psikis. Sebagai contoh, terlalu lama bermain, terlalu banyak mengikuti les ini dan les itu, terlalu banyak mengikuti ekstrakulikuler ini dan itu, atau membantu pekerjaan orangtua di rumah, merupakan faktor penyebab menurunnya kekuatan fisik pada anak. Contoh lainnya, terlalu lama menangis, marah-marah (ngambek) juga akan berpengaruh pada kondisi psikologis anak.
2. Dari Luar Anak (Ekstrinsik).
Faktor dari luar anak yang tidak kalah besar pengaruhnya terhadap kondisi anak untuk menjadi malas belajar. Hal ini terjadi karena sikap orangtua, sikap guru, sikap teman, suasan belajar dirumah dan sarana belajar.
Permasalahan:
Menurut teman-teman dari beberapa faktor yang memepengaruhi siswa malas belajar kimia tersebut, faktor manakah yang paling dominan? Dan bagaimana seharusnya kita sebagai calon guru untuk mengatasi hal tersebut?
faktor yang paling dominan adalah motivasi dalam diri anak tersebut. dimana apabila tidak memiliki motivasi untuk belajar maka anak tersebut akan tetap malas. sehingga yang harus diperbaiki adalah kesiapan siswa dalam belajar. cara yang dapat dilakukan oleh guru yaitu dengan selalu membimbing siswa untuk tetap semngat belajar serta sering memberikan motivasi baik dalam bentuk video, dalam bentuk cerita ataupun yang lainnya.
BalasHapusMenurut saya faktor Intrinsik yaitu faktor yang ada dalam diri anak itu sendiri. semua perbuatan itu tergantung niat jadi jika tidak ada niat dalam diri anak itu sendiri untuk belajar maka apapun yang dia pelajari akan susah untuk dia terima dan dipahami nya.
BalasHapuskita sebagai pendidik mengatasi nya dengan selalu memotivasi anak tersebut agar tumbuh niat nya untuk belajar.
BalasHapusMenurut saya faktor yang paling berpengaruh itu adalah faktor instrinsik. Karena faktor ini berasal dari diri siswa itu sendiri, seberapa besar usaha orang2 yang berada di sekitarnya untuk membuat dia rajun belajar tetapi dia tidak ada niat. Itu bisa dikatakan sia-sia. Jadi cara guru disini yaitu dengan memberikan motivasi agar timbul niat belajar siswa itu
BalasHapusfaktor yang mempengaruhi seseorang malas belajar adalah pada dirinya sendiri jikalau dia telah berpikiran bahwa belajar tida ada gunanya tidak ada motivasi dalam diri dia sendiri untuk aktif belajar. sehingga guru berperan penting untuk mmbangkitkan niat belajar siswa dengan memberikan dia acuan motivasi diri
BalasHapusfaktor yang paling mempengaruhi siswa pada saat belajar adalah faktor interalnya yaitu diri sendiri. dimana menumbuhkan minat dan motivasi pada siswa itu sulit tanpa kita mengetahui karakteristik siswa dan keadaan siswa pada saat itu. jadi yang perlu kita lakukan terlebih dahulu yaitu dengan menganalisi karakteristik siswa, baru kita ajak siswa untuk masuk dalam pemikiran (kehidupan) kita dan masukkan kehidupan kita ke hidupan mereka, dengan tidak menghilangkan profesi kita sebagaia seorang guru. dengan begitu siswa akan nyaman dan menceritakan masalah yang dialaminya dan guru menemuakn solusi yang dapat membantu siswa tersebut.
BalasHapusSiswa malas belajar kimia banyak sekali faktor pendukunga nya namun disini yg cukup dominan adalah karena materi kimia yg terbilang sulit sudah teemrtanam d benak siswa.
BalasHapusMengatasi hal tsb guru dapat memberikan analogi pelajaran yg berkaitan dg kehidupan.. memvariasikan model. Dsb
faktor yang paling besar pengaruh disini ialah instrinsik, yakni dirinya sendirilah yang dapat mengubah dia untuk rajin belajar, disini guru hanya membimbing dan mengarahkan anak tersebut supaya selalu semangat belajar kimia
BalasHapus