Selasa, 28 Februari 2017

Berpikir Tingkat Tinggi dalam Mengikuti Pembelajaran Kimia

Menurut wardana dalam Rofiah, et.al (2013:17) mengemukakan bahwa kemampuan berpikir tingkat tinggi adalah proses berpikir yang melibatkan aktivitas mental dalam usaha mengeksplorasi pengalaman yang kompleks, reflektif dan kreatif yang dilakukan secara sadar untuk mencapai tujuan, yaitu memperoleh pengetahuan yang meliputi tingkat berpikir analitis, sintesis, dan evaluatif.
Dewanto dalam Amalia (20013:5) menyatakan bahwa kemampuan berpikir tingkat tinggi adala suatu kapasitas diatas informasi yang diberikan, dengan sikap yang kritis untuk mengevaluasi, mempunyai kesadaran (awareness) metakognitif dan memiliki kemampuan pemecahan masalah. Menurut Stein (2008) berpikir tingkat tinggi menggunakan pemikiran yang kompleks, non algorithmic untuk menyelesaikan suatu tugas, ada yang tidak dapat diprediksi, menggunakan pendekatan yang berbeda dengan tugas yang telah ada dan berbeda dengan contoh.
Corebina, dkk., dalam Kawuwung (2011:158) mengatakan bahwa keterampilan berpikir tingkat tinggi dapat diketahui dari kemampuan kognitif siswa pada tingkatan analisis, sintesis, dan evaluasi. Kemampuan berpikir tingkat tinggi dengan hasil belajar kognitif sangan berkaitan dengan kemampuan awal siswa.
Berdasarkan beberapa pendapat tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa kemampuan berpikir tingkat tinggi merupakan proses berpikir yang tidak sekedar menghafal dan menyampaikan kembali inforamsi yang diketahui. Kemampuan berpikir tingkat tinggi merupakan kemampuan menghubungkan, memanipulasi, dan menstransformasi pengetahuan serta pengalaman yang sudah dimiliki untuk berpikir secara kritis dan kreatif dalam upaya menentukan keputusan dan memecahkan  masalah pada situasi yang baru dan itu semua tidak dapat dilepaskan dari kehidupan sehari-hari.
Menurut teman-teman apa kiat-kiat yang bisa kita lakukan sebagai seorang guru untuk dapat menerapkan  proses berpikir tingkat tinggi kepada siswa khususnya pada pembelajaran kimia, dan bagaimana cara mendeteksi siswa yang kesulitan untuk berpikir tingkat tinggi dalam mengikuti proses pembelajaran kimia?


2 komentar:

  1. Menyikapi permasalahan-permasalahan yang timbul dalam pendidikan kimia di sekolah, terutama yang berkaiatan dengan prestasi belajar siswa, praktek pembelajaran di kelas, pentingnya meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi (Henningsen & Stein,1997; Suryadi, 2005), dan fokus Kurikulum 2004, maka upaya inovatif untuk menanggulanginya perlu segera dilakukan. Salah satu alternatif solusi yang dapat mengentaskan permasalahan dalam pendidikan kimia ini adalah dengan meningkatkan kualitas pembelajaranmelalui Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM). Fokus utama dalam upaya peningkatan kualitas pembelajaran ini adalah memposisikan peran guru sebagai perancangdan organisator pembelajaran sehingga siswa mendapat kesempatan untuk memahami dan memaknai kimia melalui aktivitas belajar.

    BalasHapus
  2. Kita tau untuk menerapkan pembelajaran berbasis masalah kepada siswa tidak lah mudah untuk diterapkan, fakta dilapangan siswa sulit untuk mengikuti pembelajaran tersebut, siswa cenderung hanya menerima apa yang diberikan oleh guru. Adakah solusi lain selain dari hal tersebut?

    BalasHapus