1.
Pengertian PTK
Banyak
ahli memberikan definisi tentang penelitian tindakan kelas (PTK) berikut ini
akan disajikan beberapa pengertian dan definisi PTK yang dikemukakan oleh para ahli
tersebut, Standford (1970) mendefinisikan pengertian penelitian tindakan adalah
‘analysis, fact finding, conceptualization, planing, execution, more fact
finding or evaluation; and then repetition of this whole circle of activities;
indeed, a spiral of such circles, ('Analisis, menemukan fakta, konseptualisasi,
perencanaan, pelaksanaan, menemukan fakta lebih atau evaluasi; dan kemudian
pengulangan lingkaran ini seluruh kegiatan; memang, sebuah lingkaran seperti
spiral). Tim proyek PGSM (1999) mendefinisikan pengertian penelitian tindakan
kelas adalah suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku tindakan
yang dilakukan untuk meningkatkan kemantaban rasional dari tindakan mereka
dalam melaksanakan tugas, memperdalam pemahaman terhadap tindakan-tindakan yang
dilakukan itu, serta memperbaiki kondisi dimana praktik pembelajaran tersebut
dilakukan.
Bila
digabungkan pengertian dan definisi PTK yang dikemukakan oleh para ahli di atas
maka diperoleh batasan penelitian tindakan kelas sebagai sebuah proses
investigasi terkendali yang berdaur ulang (bersiklus) dan bersifat reflektif
mandiri, yang memiliki tujuan untuk melakukan perbaikan-perbaiakan terhadap
sistem, cara kerja, proses, isi, kompetensi, atau situasi.
2.
Prosedur Pelaksanaan PTK
a.
Menyusun proposal PTK. Dalam kegiatan
ini perlu dilakukan kegiatan pokok, yaitu; (1) mendeskripsikan dan menemukan
masalah PTK dengan berbagai metode atau cara, (2) menentukan cara pemecahan
masalah PTK dengan pendekatan, strategi, media, atau kiat tertentu, (3) memilih
dan merumuskan masalah PTK baik berupa pertanyaan atau pernyataan sesuai dengan
masalah dan cara pemecahannya, (4) menetapkan tujuan pelaksanaan PTK sesuai
dengan masalah yang ditetapkan, (5) memilih dan menyusun persfektif, konsep,
dan perbandingan yang akan mendukung dan melandasi pelaksanaan PTK, (6)
menyusun siklus-siklus yang berisi rencana-rencana tindakan yang diyakini dapat
memecahkan masalah-masalah yang telah dirumuskan, (7) menetapkan cara
mengumpulkan data sekaligus menyusun instrumen yang diperlukan untuk menjaring
data PTK, (8) menetapkan dan menyusun cara-cara analisis data PTK.
b.
Melaksanakan siklus (rencana tindakan)
di dalam kelas. Dalam kegiatan ini diterapkan rencana tindakan yang telah
disusun dengan variasi tertentu sesuai dengan kondisi kelas. Selama pelaksanaan
tindakan dalam siklus dilakukan pula pengamatan dan refleksi. baik pelaksanaan
tindakan, pengamatan maupun refleksi dapat dilakukan secara beiringan, bahkan
bersamaan. Semua hal yang berkaitan dengan hal diatas perlu dikumpulkan dengan
sebaik-baiknya.
c.
Menganalisis data yang telah dikumpulkan
baik data tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan, maupun refleksi.
Analisis data ini harus disesuaikan dengan rumusan masalah yang telah ditetapkan.
Hasil analisis data ini dipaparkan sebagai hasil PTK. Setelah itu, perlu dibuat
kesimpulan dan rumusan saran.
d.
Menulis laporan PTK, yang dapat
dilakukan bersamaan dengan kegiatan menganalisis data. Dalam kegiatan ini
pertama-tama perlu ditulis paparan hasil-hasil PTK.
Paparan hasil PTK ini
disatukan dengan deskripsi masalah, rumusan masalah, tujuan, dan kajian konsep
atau teoritis. Inilah laporan PTK. Dilihat dari ruang lingkup, tujuan, metode,
dan prakteknya, action research dapat dianggap sebagai penelitian ilmiah micro.
Action research adalah penelitian yang bersifat partisipatif dan kolaboratif.
Maksudya, penelitiannya dilakukan sendiri oleh peneliti, dan diamati bersama
dengan rekan-rekannya.
3. Karakteristik
PTK
Ciri-ciri PTK yang
membedakan dengan penelitian lain
a.
Adanya masalah PTK dipicu oleh munculnya
kesadaran pada diri guru bahwa praktik yang dilakukannya selama ini di kelas
mempunyai masalah yang perlu diselesaikan. Dengan perkatan lain guru merasa
bahwa ada sesuatu yang perlu diperbaiki dalam praktik pembelajaran yang
dilakukannya. Contoh : Guru merasa risau karena hasil ketika latihan
menunjukkan hanya 40% yang bisa menguasai penggunaan rumus matematika;
Pertanyaan guru yang tidak pernah terjawab oleh sisa; Pekerjaan rumah yang
tidak pernah diselesaikan.
b.
Self-refleksitive inquiry atau
penelitian melalui refleksi diri. Berbeda dengan penelitian biasa yang
mengumpulkan data dari lapangan atau objek atau tempat lain sebagai responden.
c.
Penelitian tindakan kelas dilakukan di
dalam kelas, sehingga proses penelitian ini adalah kegiatan pembelajaran berupa
perilaku guru dan siswa dalam melakukan interaksi
d.
Penelitian tindakan kelas bertujuan
untuk memperbaiki pembelajaran. Perbaikan dilakukan secara bertahap dan terus
menerus. Sehingga PTK dikenal adanya siklus pelaksanaan berupa pola:
perencanaan-pelaksanaan-observasi- refleksi- revisi. Kunci utama PTK adalah
adanya action (tindakan) yang berulang-ulang.
pPermasalahan:
Dalam melaksanakan penilitian tindakan kelas, hasil penelitian tidak dapat digeneralisasikan karena dalam setiap PTK ini diangkat dari masalah yang berbeda-beda sesuai dengan karakteristik siswa. Jadi apa sajakah kira-kira yang akan menjadi hambatan dalam melaksanakan PTK ini dalam pembelajaran kimia dan bagaimanakah cara menanggulanginya?